Petugas memantau kondisi Tol Cipali dari ruang Traffic Management Centre (TMC) di kantor Operasional PT Lintas Marga Sedaya, Subang, Jawa Barat, 14 Desember 2015. Polda Jabar bekerjasama dengan PT Lintas Marga Sedaya (LMS), selaku pengelola jalan tol Cipali, memasang alat pemeriksa kecepatan atau speed gun yang dapat mendeteksi laju kendaraan ketika melintas di ruas tol terpanjang di Indonesia tersebut. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Subang - Operator ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) PT Lintas Marga Sedaya (LMS) menambah sejumlah fasilitas buat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengendara yang akan berlibur akhir pekan dan Hari Raya Idul Adha.
Wakil Direktur Utama PT LMS Hudaya Arriyanto mengatakan persiapan dilakukan di semua tempat peristirahatan (rest area) yang ada di sepanjang ruas jalur jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut. “Sehingga tak akan terjadi lagi kasus antrean dan kekurangan air di toilet,” ujarnya kepada Tempo, Jumat, 9 September 2016.
Selain itu, ujar Hudaya, pihaknya bekerja sama dengan PT Pertamina untuk menyediakan stok bahan bakar minyak semaksimal mungkin. "Di semua rest area yang kecil-kecil, kami siapkan kemasan BBM, dari jenis Premium sampai Pertamax," tuturnya.
Hudaya menyatakan tak mau kecolongan seperti kejadian sewaktu arus mudik Lebaran lalu ketika banyak kendaraan kehabisan BBM di ruas jalan tol. “Meskipun di ruas Jalan Tol Cipali tak pernah sampai kehabisan stok,” katanya.
Hudaya memprediksi arus kendaraan liburan panjang dan Idul Adha yang akan terjadi mulai Jumat ini adalah per 9 September 2016 dan akan mencapai 30 ribuan kendaraan setiap hari. Angka tersebut meningkat 2,5 lipat dari lintasan harian rata-rata yang hanya 12 ribu kendaraan.
Kondisi tersebut biasanya memicu penumpukan arus kendaraan di setiap rest area, terutama di rest area 102 A arah Jakarta-Cirebon. Untuk mengantisipasinya, pihak PT LMS bekerja sama dengan kepolisian mengurai kemacetan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Sujana mengatakan pihaknya akan melakukan rekayasa sistem buka-tutup dan pembatasan waktu beristirahat buat mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan di setiap rest area. "Terutama rest area 102 A," ujar Sujana. Sebab, mulai Kamis, 8 September, kepolisian sudah menempatkan petugas di semua rest area di jalur A dan B.