Luhut Meradang Saat Anggota DPR Kecam Subsidi Energi Bersih  

Reporter

Selasa, 6 September 2016 17:10 WIB

Menteri Luhut Binsar Panjaitan berbicara melalui telepon saat coffee morning di kantor Menkopolhukam, Jakarta, 21 April 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah diketahui tengah menggenjot konsumsi energi baru terbarukan dari 5 persen tahun ini menjadi 25 persen pada 2025. Namun sayangnya, usaha ini malah tidak didukung oleh anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Inas Nasrullah Zubir.

Inas menganggap subsidi energi bersih adalah pemborosan anggaran. "Kebijakan ini justru membuat semangat membangun penghematan malah tidak ada," ucapnya dalam rapat kerja Komisi VII bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Selasa, 6 September 2016.

Tahun depan, pemerintah mengusulkan anggaran subsidi energi bersih sebesar Rp 1,29 triliun. Bantuan disalurkan untuk menyangga kelebihan tarif energi bersih yang dijual pengembang energi bersih kepada PT PLN (Persero). Pemerintah memberi bantuan untuk beragam pembangkit dan penggunaan bioetanol.

Baca Juga: Pertama Kali, Energi Baru Terbarukan Dapat Subsidi

Menurut Inas, besaran subsidi tersebut terlalu besar. Padahal anggaran pemerintah sedang cekak. Dia justru menyarankan pemerintah memakai energi fosil yang saat ini murah, seperti batu bara dan minyak bumi.

Inas meminta pemerintah memanfaatkan bantuan dari luar negeri seperti Norwegia. Dia menganggap Kementerian Energi tidak pernah memanfaatkan dana bantuan tersebut. "Tidak usah membebani APBN. Saya tidak setuju kalau energi baru terbarukan ada subsidi."

Mendengar ucapan ini, pelaksana tugas Menteri ESDM, Luhut Binsar Pandjaitan, meradang. Menurut dia, pemerintah menyalurkan subsidi agar penggunaan energi bersih bisa lebih banyak. "Bantuan dari luar sangat sulit jika diterapkan. Kami bukannya tidak bekerja, bapak tolong mengerti situasi kami," kata Luhut.

Simak: Realisasi Investasi Energi Baru Diperkirakan Lebihi Target

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pemerintah memasukkan subsidi energi untuk energi baru terbarukan (EBT) ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017. "Untuk memulai kebijakan subsidi energi baru terbarukan," katanya saat menjelaskan tujuan pemberian subsidi di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2016.

Subsidi untuk EBT merupakan hal baru. Pasalnya, APBN Perubahan 2016 tak mengalokasikan dana untuk sektor tersebut. Dalam APBN-P 2016, anggaran subsidi energi dipatok sebesar Rp 94,4 triliun dari total subsidi sebesar Rp 177,8 triliun. Subsidi energi dibagi hanya untuk listrik sebesar Rp 50,7 triliun dan bahan bakar minyak Rp 43,7 triliun.

ROBBY IRFANY | VINDRY FLORENTIN

Baca:
Cina Siap Investasi Industri Tekstil Senilai US$ 100 Juta
Di Akhir KTT G-20, Jokowi: Pembangunan Berkelanjutan Mutlak

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

15 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

17 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Energi Sedunia yang Jatuh Pada 22 Oktober

22 Oktober 2023

Kilas Balik Hari Energi Sedunia yang Jatuh Pada 22 Oktober

Hari Energi Sedunia menekankan betapa pentingnya energi terbarukan sebagai landasan utama untuk menjaga keberlanjutan dan sebagai prioritas strategis.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Rumput Laut Bisa Menjadi Sumber Energi Alternatif

26 Juli 2023

Peneliti BRIN Sebut Rumput Laut Bisa Menjadi Sumber Energi Alternatif

Rumput laut belum dieksplorasi untuk menjadi energi biomassa.

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Minta Gelombang Laut Jadi Sumber Energi Untuk Diatur Dalam Raperda RUED

24 Mei 2023

DPRD DKI Minta Gelombang Laut Jadi Sumber Energi Untuk Diatur Dalam Raperda RUED

Dengan letak geografis Indonesia, seharusnya gelombang laut dapat dijadikan energi alternatif.

Baca Selengkapnya