Target PNBP di RAPBN 2017 Diturunkan, Ini Alasannya  

Reporter

Senin, 5 September 2016 13:58 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan), berbincang dengan Wakil Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah (kiri), sebelum rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, 30 Agustus 2016. Rapat ini membahas pembicaraan Tk.I/pembahasan RUU tentang APBN TA 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menurunkan target penerimaan negara bukan pajak dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017. "Target 2016 itu Rp 3,6 triliun, dan target 2017 Rp 2,8 triliun," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bambang Rantam Sariwanto dalam rapat bersama Badan Anggaran di Jakarta, Senin, 5 September 2016.

Bambang menjelaskan penurunan target ini disebabkan berlakunya Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016 tentang Visa Bebas Kunjungan. Dalam perpres itu ada tambahan daftar negara yang bebas kunjungan menjadi 169 negara.

Bambang menambahkan, dari target PNBP di 2016 sebesar Rp 3,6 triliun, sampai 31 Agustus 2016, baru terealisasi sebesar 58,76 persen. Pencapaian ini karena sudah berlakunya Perpres Nomor 21 Tahun 2016 tersebut.

Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan PNBP dalam RAPBN 2017 sebesar Rp 240,4 triliun. Angka ini lebih rendah sekitar Rp 4,7 triliun dari target PNBP di dalam APBN Perubahan 2016. Adapun PNBP itu dibagi menjadi empat kategori, pertama, adalah penerimaan dari sektor sumber daya alam. Kedua, bagian laba badan usaha milik negara. Lalu yang ketiga adalah kategori PNBP lainnya, dan yang terakhir adalah pendapatan dari badan layanan umum.

Baca Juga: RAPBN 2017 Turun Rp 84 Triliun Dibanding APBN 2016

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan potensi PNBP masih harus terus digenjot. "Dengan tetap menjaga pelayanan dan kelestarian lingkungan," kata Sri Mulyani di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2016. Hal ini dilakukan agar target penerimaan negara yang tercantum dalam RAPBN 2017 tercapai.

Sri Mulyani mengatakan kontribusi PNBP di setiap kementerian dan lembaga dapat lebih ditingkatkan. Beberapa kementerian yang dimaksud adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian BUMN.

Kementerian BUMN, menurut Sri Mulyani, dapat meningkatkan PNBP dengan mengurangi inefisiensi dan kebocoran sumber minyak dan gas serta minerba. "Serta pengendalian cost recovery."

Simak Pula: Jokowi: RAPBN 2017 Memperkuat Stimulus Fiskal

Untuk mencapai target tersebut, Sri Mulyani menambahkan pemerintah akan mengawasi proyek pengembangan lapangan onstream (yang mulai berproduksi) tahun 2017 agar berjalan tepat waktu. Selain itu, optimalisasi pemanfaatan gas bumi ke stakeholder domestik.

DIKO OKTARA|VINDRY FLORENTIN

Berita Lainnya:
Kanwil Wajib Pajak Besar Optimistis Target Rp 50 T Tercapai
Transjakarta Tambah 300 Bus Single hingga April 2017

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

15 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

15 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Narapidana Narkoba Kabur, Kepala Rutan Sukadana Lampung Azis Gunawan Dicopot

1 hari lalu

Narapidana Narkoba Kabur, Kepala Rutan Sukadana Lampung Azis Gunawan Dicopot

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung mencopot jabatan Kepala Rutan Sukadana Azis Gunawan buntut narapidana kabur

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

3 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

3 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya