Sentimen The Fed Menurun, IHSG Berpeluang Menguat

Reporter

Jumat, 2 September 2016 07:57 WIB

Pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi beli saham menjadi salah satu faktor yang menopang laju IHSG. Data perdagangan efek di BEI tercatat, pelaku pasar saham asing membukukan aksi beli bersih sebesar Rp747,60 miliar pada akhir pekan ini. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada perdagangan akhir pekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia diperkirakan berfluktuatif dalam rentang terbatas. Indeks saham berpeluang rebound terbatas.

Analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, peluang kenaikan itu menyusul redanya kekhawatiran pasar akan kenaikan bunga di Amerika Serikat pada September ini.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5310 dan resisten di 5370 berpeluang rebound terbatas," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Jumat, 2 September 2016.

Pada perdagangan kemarin,tekanan jual kembali mendominasi perdagangan saham. IHSG ditutup terkoreksi 51,53 poin (0,96 persen) di 5334,54. Tekanan jual terutama dipicu penjualan bersih asing hingga mencapai Rp 354,69 miliar. Terutama melanda saham sektor infrastruktur seperti saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Menurut David, minimnya insentif positif dan meningkatnya risiko pasar kawasan emerging market telah menyurutkan minat belanja pemodal. Sebaliknya pemodal mulai mengalihkan sebagian dananya ke aset yang lebih aman (safe haven).

Nilai transaksi di pasar reguler kemarin menyusut hanya mencapai Rp 4,3 triliun jauh di bawah rata-rata harian sepanjang Agustus lalu yang mencapai Rp 5,9 triliun. Selama empat hari perdagangan pekan ini secara akumulasi penjualan bersih asing telah mencapai Rp 2 triliun.

Dari eksternal sentimen negatif terimbas kekhawatiran rencana kenaikan tingkat bunga Fed Fund Rate (FFR) pada pertemuan FOMC September ini. Pasar saat ini menghadapi meningkatnya risiko capital outflow menyusul kekhawatiran kenaikan bunga di AS.

Sementara Wall Street tadi malam ditutup flat di tengah penantian pasar atas data tenaga kerja AS yang akan rilis akhir pekan ini. Tadi malam pasar digerakkan dengan data aktivitas manufaktur di AS yang mengalami penurunan diluar perkiraan sebelumnya. Indeks ISM Manufacturing PMI Agustus di AS turun hingga 49,4 di bawah perkiraan 52 dan bulan sebelumnya 52,6. "Ini mengindikasikan terjadinya kontraksi di sektor manufatur AS untuk pertama kalinya dalam enam bulan terakhir," tutur David.

Data yang kurang menggembirakan ini meredakan kekhawatiran kenaikan bunga di September ini. Indeks DJIA tadi malam tutup di 18419,30 naik tipis 0,10 persen dan indeks S&P tutup flat di 2170,86. Adapun untuk harga minyak mentah tadi malam di AS kembali drop hingga US$ 43,16 per barel atau koreksi 3,4 per barel.

DESTRIANITA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

12 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya