Potensi Ekspor, 500 Ribu Hektare Sawah Organik Dibuka  

Reporter

Kamis, 1 September 2016 13:58 WIB

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bersama Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (Persero) Istochri Utomo (kanan), menjawab pertanyaan awak media seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, 2 Desember 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Pemerintah akan membangun 500 ribu hektare sawah yang akan ditanami beras organik. "Tahap pertama, 500 ribu hektare secara bertahap, dan tiap tahun target 100 ribu. Bisa dikembangkan di Pulau Kalimantan dan Sumatera," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat membuka acara “Sewindu Ekspor Beras Organik ke Belgia” yang diselenggarakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Simpatik di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis, 1 September 2016.

Menurut Amran, sawah yang ditanami beras organik bisa merupakan sawah lama atau sawah baru hasil pencetakan. "Sawah baru 100 ribu hektare diarahkan ke beras organik," ujarnya.

Menurut dia, harga beras organik per kilogramnya mencapai Rp 30 ribu di dalam negeri. Sedangkan di luar negeri harganya Rp 90 ribu per kilogram atau sekitar 6 euro. "Tahu nilainya? Jika harga Rp 30 ribu (dengan luas lahan 500 ribu hektare), bisa menghasilkan Rp 4 triliun," ucapnya.

Atas tingginya harga jual beras organik, Amran meminta kepala badan dan kepala litbang membentuk tim khusus dalam mengawal beras organik. "Kita kawal bersama, karena ini sangat menguntungkan petani. Ini masa depan Indonesia untuk ekspor padi."

Baca: OJK: UMKM Sedang Beruntung

Saat ini, beras organik Indonesia sudah diekspor ke sejumlah negara, seperti Belgia, Italia, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Uni Emirat Arab. "Sekarang sudah ada tujuh negara peminat beras organik Indonesia. Ini harus kita dorong. Ini namanya bertani dengan cerdas," Amran berujar.

Dalam proses penanaman hingga ekspor beras organik, menurut Amran, ada hal yang perlu disempurnakan. Salah satunya ketika petani harus memisahkan beras berwarna merah dan putih secara manual atau dipilih satu per satu. "Nanti kita gunakan teknologi. Insya Allah ke depan tidak terjadi lagi (pemindahan secara manual)," katanya.

Menurut Amran, Kabupaten Tasikmalaya sangat potensial mengembangkan sawah organik. Tasikmalaya berpotensi membangun 50 ribu hektare sawah yang ditanami beras organik. "Kita dorong jadi pertanian organik. Kita bantu sertifikasinya."

Amran menambahkan, beras organik sehat untuk tubuh. "Kalau perlu, di label kemasan ditulis ‘Mau Panjang Umur, Makan Beras Organik’," katanya diiringi tepuk tangan petani yang menghadiri acara tersebut.

Simak: Pertamina Kurangi Impor Premium 6 Juta Barel

Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengatakan pencetakan sawah baru di Kabupaten Tasikmalaya hingga saat ini sudah lebih dari 100 hektare. Dia menargetkan akan mencetak sawah baru seluas 6.000 hektare dan sebagian untuk sawah organik.

Pencetakan sawah ini, kata Uu, sudah dilakukan Bupati Sukapura (cikal bakal Tasikmalaya) Wiratanuningrat. "Saya terinspirasi nenek moyang saya (Wiratanuningrat). Dan saya telah mencetak sawah baru di Tasikmalaya selatan," ujarnya.

CANDRA NUGRAHA

Berita terkait

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

8 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

8 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

9 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

9 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

10 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

14 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

7 Kuliner yang Patut Dicoba Saat Melintasi Jalur Pansela

30 hari lalu

7 Kuliner yang Patut Dicoba Saat Melintasi Jalur Pansela

Sate Maranggi yang bisa dijajal di Jalur Pansela, menggunakan daging sapi yang telah direndam rempah seperti jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, cuka.

Baca Selengkapnya