Tekanan Sentimen Global, IHSG Berisiko Terkoreksi

Reporter

Kamis, 1 September 2016 08:17 WIB

Seorang pialang saham tengah memantau pergerakan index saham di Bank BNI, Jakarta, 1 Agustus 2016. IHSG bergerak menguat hingga hampir 2 persen, tepatnya 1,95 persen di posisi 5.317,85. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam perdagangan pada awal September ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi. Indeks saham cenderung akan terkoreksi di tengah meningkatnya risiko pasar saham global dan tekanan di sejumlah harga komoditas, seperti harga minyak mentah.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di angka 5.330 dengan resistan di level 5.410 cenderung melemah," ujar analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, dalam pesan tertulis, Kamis, 1 September 2016.

Dalam bursa global, tadi malam Wall Street menutup Agustus dengan koreksi. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,3 persen dan 0,2 persen di level 18.400,88 dan 2.170,95. Sepanjang Agustus lalu, indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,17 persen dan 0,12 persen setelah Juli sebelumnya masing-masing menguat 2,8 persen dan 3,6 persen.

"Koreksi Wall Street tadi malam terutama dipicu koreksi di saham energi setelah harga minyak mentah kembali melemah," ujar David. Adapun harga minyak mentah tadi malam di AS terkoreksi 3,2 persen di level US$ 44,86 per barel. Namun, sepanjang Agustus lalu, harga minyak mentah di Amerika Serikat rebound 8,41 persen, setelah tertekan pada Juli sebelumnya hingga 14,5 persen.

Menurut David, memasuki September, risiko pasar saham global cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya kemungkinan The Fed menaikkan tingkat bunganya dalam pertemuan 20-21 September ini.

Di sisi lain, dolar Amerika Serikat kembali menguat tadi malam menyusul sikap pelaku pasar menanti data tenaga kerja Amerika yang akan keluar akhir pekan ini di tengah spekulasi kenaikan tingkat bunga pada September ini.

Dalam perdagangan kemarin, IHSG berhasil menguat setelah dua sesi perdagangan sebelumnya dilanda koreksi. IHSG dalam perdagangan akhir Agustus kemarin ditutup di angka 5.386,082 atau naik 23,766 poin (0,44 persen). Rebound sejumlah saham unggulan, seperti Astra dan Telkom, serta saham sektor batu bara berhasil mengangkat posisi IHSG mendekati level 5.400 kembali.

Pasar menutup Agustus dengan kenaikan bulanan IHSG 3,3 persen melanjutkan penguatan Juli yang hampir 4 persen. Kenaikan IHSG sepanjang Agustus menandai kenaikan indeks untuk tiga bulan berturut-turut.

Sedangkan rupiah sepanjang Agustus terhadap dolar Amerika melemah 1,6 persen setelah Juli menguat 0,65 persen ditutup di angka 13.300 pada akhir Agustus. "Hal ini mengindikasikan kekhawatiran kenaikan tingkat bunga FFR menjelang pertemuan The Fed pada September," ujar David.

DESTRIANITA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya