Indonesia Berpeluang Kembangkan Industri Akuakultur

Reporter

Senin, 29 Agustus 2016 22:06 WIB

Petambak udang. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berpotensi besar untuk pertumbuhan industri akuakultur (tambak). Hal ini didukung oleh posisi Indonesia sebagai produsen akuakultur terbesar keempat di dunia. Namun menurut Domy Halim, Senior Consulting Manager di Ipsos Business Consulting, Indonesia baru bisa memanfaatkan 7,38 persen.

Domy menyebutkan akuakultur merupakan sektor produksi pangan yang tumbuh paling cepat secara global. WorldFish Foundation memproyeksikan akuakultur akan bertumbuh lebih dari 10,1 juta metrik ton per tahun, menciptakan 8,9 juta pekerjaan tetap dengan nilai pasar US$ 39,5 miliar per tahun pada 2030.

Menurutnya, dengan terus bertambahnya permintaan seafood global, produksi akuakultur diharapkan mengambil peran lebih besar secara signifikan dibandingkan dengan perikanan tangkap di masa depan.


"Oleh karena itu, dengan dukungan pengetahuan dan teknologi yang tepat, Indonesia berada di posisi yang sangat baik untuk menjadi pemimpin pasar global."

Domy menambahkan meskipun perikanan tangkap secara tradisional telah menjadi kontributor utama makanan laut, pertumbuhannya jauh lebih lambat dibandingkan dengan akuakultur. Dari 2015 sampai 2020, akuakultur diperkirakan bertumbuh sebesar 3,7 persen, sedangkan pertumbuhan perikanan tangkap stagnan di 0,4 persen periode yang sama.

Baca: KNTI Apresiasi Inpres Percepatan Industri Perikanan Nasional

Salah satu komoditi utama Indonesia adalah udang. Menurut Domy, udang diperkirakan menyumbang sekitar US$ 1,5 miliar nilai ekspor dibandingkan ikan dan rumput laut masing-masing US$ 1 miliar dan US$ 0,2 miliar.


Pada periode 2011-2014, pertumbuhan ekspor udang mencapai 15,4 persen dibandingkan ikan dan rumput laut masing-masing 1,4 persen dan 12,8 persen.

"Dengan kombinasi nilai ekspor tertinggi dan tingkat pertumbuhan tercepat di antara komoditas utama, akuakultur udang bisa terbukti menarik bagi perusahaan yang ingin meningkatkan pertumbuhannya," Domy berujar.

Juanri, konsultan senior Ipsos menyebutkan pembudidayaan udang bukan bebas risiko. Wabah penyakit seperti penyakit white feses (WFD) dan sindrom virus white spot (WSSV) dapat mengurangi tingkat bertahan hidup udang hingga di bawah 30 persen dan bahkan memusnahkan seluruh hasil panen.

Simak: #StopBayar Pajak Jadi Viral, Pramono:Tax Amnesty Tetap Jalan

Ia menjelaskan, dengan minimnya pengobatan efektif untuk penyakit udang, petani hanya mengandalkan langkah-langkah preventif untuk meningkatkan kesehatan udang. Salah satu alternatif yang sering ditemukan adalah penggunaan probiotik.

SETIAWAN ADIWIJAYA



Berita terkait

Startup FisTx Tingkatkan Produktivitas Tambak Udang dengan Konsep Akuarium

6 Februari 2022

Startup FisTx Tingkatkan Produktivitas Tambak Udang dengan Konsep Akuarium

Ada empat tantangan dalam budi daya tambak udang, yakni manajemen tambak, operasional, konstruksi tambak, dan alam.

Baca Selengkapnya

Edhy Prabowo Bakal Kurangi Tambak Udang, Perbanyak Produksi

23 Juni 2020

Edhy Prabowo Bakal Kurangi Tambak Udang, Perbanyak Produksi

Menteri KKP Edhy Prabowo akan mengurangi tambak udang.

Baca Selengkapnya

Edhy Prabowo Minta Pengusaha Bina Petambak Tradisional

9 November 2019

Edhy Prabowo Minta Pengusaha Bina Petambak Tradisional

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menggelar audiensi Shrimp Club Indonesia, Petambak Muda dan Pengusaha Pengolah Hasil Perikanan Indonesia

Baca Selengkapnya

Tangan Jokowi Kepatil Saat Hadiri Panen Udang di Muara Gembong

30 Januari 2019

Tangan Jokowi Kepatil Saat Hadiri Panen Udang di Muara Gembong

Presiden Jokowi menghadiri Panen Raya Tambak Udang di Tambak Perhutanan Sosial, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Koyo Sebabkan Ikan Mabuk di Danau Ranu Kaki Gunung Lemongan

11 Juli 2017

Koyo Sebabkan Ikan Mabuk di Danau Ranu Kaki Gunung Lemongan

Fenomena ribuan ikan mati ini begitu menghantui para pemilik keramba ikan di danau tersebut.

Baca Selengkapnya

Panen Tambak di Mesuji, Pertamina Pasok 5000 Elpiji Melon Perhari

22 April 2017

Panen Tambak di Mesuji, Pertamina Pasok 5000 Elpiji Melon Perhari

Naiknya konsumsi tabung gas LPG 3 kilogram di Mesuji, menurut Pertamina, salah satunya saat ini sedang berlangsung musim panen tambak didaerah itu.

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Pinggiran Sungai, Yogyakarta Genjot Produksi Ikan

13 April 2017

Manfaatkan Pinggiran Sungai, Yogyakarta Genjot Produksi Ikan

Saat ini, setiap hari masih ada kekurangan kebutuhan mencapai
1,5 ton ikan segar untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Permintaan Ikan Tinggi Bikin Peternak Daerah Ini Kerepotan

16 Februari 2017

Permintaan Ikan Tinggi Bikin Peternak Daerah Ini Kerepotan

Pemerintah Kota Pontianak kewalahan dalam memenuhi permintaan konsumsi ikan lele, nila dan emas di pasar ritel.

Baca Selengkapnya

Banjir Air Laut Mengganas, Petani Tambak Merugi  

28 Juni 2016

Banjir Air Laut Mengganas, Petani Tambak Merugi  

Banjir rob bahkan membuat tambak-tambak warga hilang. Tambak yang semula ditanggul warga jebol sehingga seperti menyatu dengan laut.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kaji Ulang Keberadaan Keramba Ikan Danau Toba

28 Juni 2016

Pemerintah Kaji Ulang Keberadaan Keramba Ikan Danau Toba

Air Danau Toba tercemar akibat pakan ikan KJA yang mengendap di dasar danau dan limbah perhotelan serta rumah tangga turut memberikan andil.

Baca Selengkapnya