The Fed AS Bersiap Naikkan Lagi Suku Bunga

Minggu, 28 Agustus 2016 08:04 WIB

Janet Yellen berada di posisi kedua daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes. Janet adalah wanita pertama yang mengepalai bank sentral paling berpengaruk di dunia, Federal Reserve. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Wyoming - Rencana Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, untuk menaikkan suku bunga acuan, tampaknya sudah semakin dekat. Gubernur The Fed, Janet Yellen mengungkapkan bahwa dirinya akan membiarkan “pintu terbuka” untuk kenaikan suku bunga pada awal September 2016 depan.

“Saya percaya bahwa sejumlah kondisi untuk menaikkan tingkat suku bunga, sudah semakin menguat, terutama dalam beberapa bulan terakhir ini”, ungkap Yellen dalam pidatonya saat Konferensi Tahunan Kebijakan Moneter The Fed, pada Jumat, 26 Agustus 2016, di Jackson Hole, Wyoming.

Sementara, Wakil Gubernur The Fed, Stanley Fischer menyarankan agar keputusan bisa diambil pada pertemuan the Fed, September 2016 mendatang, jika ekonomi Amerika Serikat berada dalam kondisi yang baik

Meskipun data dari Pemerintah AS menunjukkan bahwa ekonomi negara tersebut masih berjalan lamban hingga Kuartal ke-II, Yellen tetap optimistis. Dia mengatakan bahwa banyak lapangan pekerjaan baru akan tercipta dan pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan tetap berada dalam fase moderat. Yellen menjelaskan bahwa konsumsi masyarakat akan menjadi kekuatan yang kuat ketika investasi cenderung melemah dan ekspor tertekan akibat menguatnya dollar AS.

Pasar bereaksi skeptis terhadap rencana kenaikan suku bunga The Fed tersebut. Reaksi ini didorong oleh adanya jarak yang cukup jauh antara sinyal yang disampaikan dengan yang akhirnya terjadi. Pasca pidato Yellen, nilai saham-saham AS pun turun drastis setelah sebelumnya sempat turun saat Brexit. Indeks Dow Jones jatuh 53.01 poin, atau 0,3 persen ke angka 18396.4, sementara SP 500 turun 3.43 poin atau 0,2 persen ke angka 2169.04. Sedangkan saham Nasdaq Composite sebaliknya naik 6.71 point atau 0,1 persen ke angka 5218.92.

The Fed terakhir kali menaikkan tingkat suku bunga acuannya pada Desember 2015 lalu. Kenaikan itu adalah untuk pertama kalinya sejak hampir satu dekade. The Fed dijadwalkan akan kembali mengadakan pertemuan pada September dan November 2016 mendatang.

WALL STREET JOURNAL | REUTERS | FAJAR PEBRIANTO | WD

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya