Hadiri Pameran UMKM, Istri Jusuf Kalla Borong Tas dan Kain

Reporter

Jumat, 26 Agustus 2016 18:17 WIB

Tas kerajinan asli Louksemawe yang dibeli Mufidha Kalla di pameran UMKM di Balai Kartini, Jakarta, 26 Agustus 2016. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Mufidah Kalla, istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengunjungi pameran UMKM binaan Bank Indonesia di Balai Kartini, Jakarta, Jumat, 26 Agustus 2016. Sambil berkeliling, Mufidah membeli beberapa barang.

Salah satu barang yang ia beli ialah tas tangan. Matanya tertuju kepada tas pesta dengan motif khas Aceh Tenggara. "Berapa ini harganya?" tanya Mufidah kepada penjualnya. Saat diberitahu harganya Rp200 ribu, Mufidah memutuskan untuk membeli dua tas.

Mufidah lama berdiri di booth Lhokseumawe. Matanya menyisir jajaran tas yang dipajang sambil mencoba beberapa tas. Mufidah pun menemukan tas Luna dengan warna biru tua dan dihias motif berwarna pink. "Beli yang ini juga ya," kata dia.

Mufidah juga membeli kain. Ia membeli bahan sarung donggala dari Sulawesi Tengah. Kainnya berwarna biru tua dengan motif bomba. "Bahannya semi sutra," kata Hairul Anwar, penjual bahan tenun asal Sulawesi Tengah. Kain tersebut dijual seharga Rp 400 ribu.

Saat melewati booth Papua, Mufidah diberikan kain batik khas Papua. Kain batik cap tersebut bermotif hakali dengan warna merah.

Joko Supratikto, pembina UMKM Papua, mengatakan pihaknya ingin memperkenalkan batik Papua kepada istri Jusuf Kalla. Selama ini, batik dengan corak khas Papua diproduksi di Pekalongan dan didistribusikan di Papua. "Tapi saat ini sudah bisa diproduksi sendiri," kata Joko.

Pameran UMKM binaan Bank Indonesia digelar pada 26-27 Agustus 2016.Beragam kerajinan berkualitas premium dari seluruh wilayah Indonesia bisa ditemukan di pameran ini.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya