Menteri Susi Usul Kompensasi Asuransi Nelayan Rp 1 Miliar  

Jumat, 26 Agustus 2016 12:12 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menghadiri upacara kemerdekaan RI di Pantai Kencana, Natuna, 17 Agustus 2016. Tempo/Putri Adityo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan nilai kompensasi asuransi jiwa bagi nelayan yang meninggal dunia saat penangkapan ikan idealnya Rp 1 miliar. Menurut dia, jumlah kompensasi saat ini yang sebesar Rp 200 juta masih sangat kecil.

“Rp 200 juta itu kecil, harusnya Rp 1 miliar kalau asuransi jiwa itu," kata Susi seusai wisuda ratusan lulusan Sekolah Tinggi Perikanan di Auditorium STP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Agustus 2016.

Menurut Susi, nilai kompensasi asuransi bagi nelayan harus memperhitungkan tanggungan keluarga dan biaya sekolah untuk dua anak hingga sekolah tinggi. Mengenai perbedaan asuransi nelayan dengan BPJS Ketenagakerjaan, Susi mengatakan nelayan bukanlah tenaga kerja, melainkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang independen.

Susi menginginkan nelayan mendapat kompensasi yang terbaik. Terlebih tak ada aturan yang mengatur bahwa seseorang hanya boleh memegang asuransi BPJS. "Tak ada mandatory harus pakai BPJS saja," ujarnya.

Terkait dengan perkembangan proses tender operator asuransi nelayan, Susi mengatakan pemenangnya akan diumumkan dalam waktu dekat. Sebelumnya, Susi mengatakan operator akan diumumkan pada akhir Agustus dan asuransi segera berjalan setelah diumumkannya operator itu.

Asuransi nelayan ini memiliki anggaran Rp 175 miliar. Nantinya, nelayan yang meninggal akibat menangkap ikan akan mendapat kompensasi Rp 200 juta. Jika nelayan tersebut cacat tetap akibat menangkap ikan, dia akan mendapat kompensasi Rp 100 juta, dan untuk yang luka mendapat biaya pengobatan Rp 20 juta.

Sedangkan bagi nelayan yang meninggal tidak saat menangkap ikan akan mendapat kompensasi Rp 160 juta. Jika mendapat cacat tetap tidak saat menangkap ikan, akan mendapat kompensasi Rp 100 juta, dan untuk yang luka mendapat biaya pengobatan Rp 20 juta.

DIKO OKTARA


Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

6 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

7 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

17 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

20 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

29 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya