TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia diprediksi bakal menjadi pangsa ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Prediksi tersebut berdasarkan pada hasil riset bersama Google dan Temasek mengenai peluang bisnis di enam negara Asia Tenggara yang bertema “E-conomy SEA: Unlocking the $200 billion opportunity in Southeast Asia.”
“Peluangnya sangat besar dengan potensi US$ 81 miliar,” kata Managing Director Google Indonesia Tonu Keusgen dalam diskusi dengan Google Indonesia, Temasek, dan beberapa CEO bisnis start-up di Indonesia yang diadakan di Fairmont Hotel, Kamis, 25 Agustus 2016.
Tonu Keusgen mengatakan pertumbuhan bisnis digital Indonesia saat ini akan mengubah keadaan ekonomi sepuluh tahun ke depan. Ini disebabkan oleh menjamurnya start-up digital lokal yang dinilai sukses menjawab tantangan dan kebutuhan pasar saat ini.
Riset tersebut menunjukkan Indonesia sebagai salah satu populasi pengguna Internet yang berkembang pesat di dunia. Perkembangannya 19 persen per tahun dan diproyeksikan mencapai 215 juta sebelum 2020 dari 92 juta di tahun 2015.
Hasil penelitian itu menyebutkan, momentum tersebut merupakan kabar baik bagi bisnis lokal. Riset menunjukkan bahwa pasar online Indonesia siap meledak dalam sepuluh tahun, mencapai US$ 81 miliar sebelum 2025. Dari angka tersebut, sumbangsih e-commerce akan sebesar 57 persen atau US$ 46 miliar.
Dengan adanya semua potensi ini, belanja iklan digital yang dikeluarkan diproyeksikan berkembang. Dari sebelumnya US$ 300 juta, atau 10 persen dari total belanja total media, menjadi US$ 2,7 miliar, atau 40 persen dari belanja total media. Jumlah tersebut akan menjadi belanja terbesar di Asia Tenggara.
Untuk siap menghadapi peluang, riset Google menyebutkan, Indonesia harus menangani sejumlah hal penting. Hal tersebut adalah logistik dan konektivitas, rumitnya pembayaran, kesiapan pasar, serta penipuan dan cybersecurity. Adapun kebutuhan utama adalah investasi.
BAGUS PRASETIYO
Berita terkait
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
15 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaSempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro
27 Desember 2023
Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian
15 Desember 2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.
Baca SelengkapnyaGoogle Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya
8 Desember 2023
Android 14 QPR1 mencakup 37 perbaikan dan penyempurnaan untuk ponsel Pixel.
Baca SelengkapnyaGoogle Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?
1 Desember 2023
Energi geothermal berasal dari panas yang dihasilkan selama pembentukan asli planet ini dan peluruhan radioaktif material.
Baca SelengkapnyaGoogle Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data
1 Desember 2023
Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.
Baca SelengkapnyaGoogle Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14
31 Oktober 2023
Google secara resmi mengonfirmasi adanya bug pada pembaruan Android 14. Simak rinciannya.
Baca Selengkapnya25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya
27 September 2023
Pada 27 September 2023, Google berusia 25 tahun, meskipun penentuan ditetapkannya tanggal itu punya kisah panjang.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak
16 September 2023
Google yang berpusat di California, Amerika Serikat itu menolak untuk mengungkapkan detail jumlah orang terkena PHK massal.
Baca SelengkapnyaAndroid 14 akan Diluncurkan Bersama Google Pixel 8
9 September 2023
Rencana peluncuran Android 14 ini dibocorkan oleh pakar Android Mishaal Rahman.
Baca Selengkapnya