DPR: Holding BUMN Harus Menciptakan Nilai Tambah  

Kamis, 25 Agustus 2016 16:21 WIB

Pimpinan Komisi VI DPR RI, Dodi Reza Alex Noerdin. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan hal terpenting membentuk holding adalah tercipta pertambahan nilai perusahaan pelat merah. Ia mencontohkan, nilai tambah perusahaan terlihat dari makin mudahnya badan usaha milik negara mengoperasikan bisnis dan melakukan aksi korporasi secara tepat, cepat, dan efisien.

Dodi menyebutkan, dalam membentuk holding, dibutuhkan perumusan beberapa prasyarat kondisi serta tujuan kegiatan tersebut. “Ada beberapa hal yang harus kami kaji dan rapatkan secara intensif dengan deputi-deputi Kementerian BUMN serta para stakeholder terkait, berikut BUMN yang rencananya akan bergabung dengan holding tersebut," katanya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2016.

Begitu pula dengan super holding. Menurut Dodi, Komisi yang membidangi BUMN tersebut akan membahasnya dengan Kementerian BUMN. "Tujuannya memang bagus. Namun kita harus melihat syarat dan kondisi untuk mencapai tujuan tersebut. Harus kita tetapkan terlebih dulu," kata politikus Partai Golkar itu.

Dodi menilai, keberadaan super holding di negara tetangga, seperti Temasek di Singapura dan Khasanah di Malaysia, dapat menjadi salah satu contoh bagi pemerintah. Namun, menurut dia, BUMN harus bisa bersaing secara global terlebih dulu sebelum super holding dibentuk.

Dodi menilai, pemerintah juga perlu melihat beberapa holding yang pernah dibentuk pemerintah, seperti holding BUMN pupuk, perkebunan, dan semen. "Dalam holding yang sudah dibentuk ini, kita lihat apakah sudah sesuai dengan rencana awal," tuturnya.

Selain itu, menurut Dodi, pemerintah perlu melihat apakah dalam membentuk holding sudah tercipta pertambahan nilai dan efisiensi. "Karena itu, dalam pembentukan holding berikutnya, kita sudah dapatkan best practice dari apa yang sudah dilakukan holding-holding sebelumnya."

Saat ini rencana pembentukan holding BUMN oleh Kementerian BUMN masih dibahas pemerintah. Ada enam sektor yang akan dibentuk holding. Enam sektor tersebut ialah pertambangan, minyak-gas, perumahan, infrastruktur, jasa keuangan, dan pangan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

13 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya