Realisasi APBN-P 2015 Capai 85,6 Persen dari Target  

Kamis, 25 Agustus 2016 14:57 WIB

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Jazilul Fawaid. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Jazilul Fawaid mengatakan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 mencapai Rp 1.508 triliun atau 85,6 persen dari target. “Pendapatan negara ini diterima dari penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan penerimaan hibah," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2016.

Dalam rapat kerja dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini, Jazilul juga membacakan beberapa item dari laporan pertanggungjawaban pemerintah terkait dengan APBN-P 2015. Dalam laporan itu disebutkan bahwa penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.240,4 triliun atau 83,3 persen dari target. "Pajak dalam negeri sebesar Rp 1.205,5 triliun dan pajak internasional mencapai Rp 34,9 triliun," tuturnya.

“Adapun PNBP pada APBN-P 2015 mencapai Rp 255,6 triliun atau 90 persen dari target. Sedangkan penerimaan hibah pada APBN-P 2015 sebesar Rp 12 triliun atau 361,5 persen dari target,” ujar politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.

Belanja negara dalam APBN-P 2015 mencapai Rp 1.806,5 triliun atau 91 persen dari APBN-P 2015. Belanja pemerintah pusat dalam APBN-P 2015 mencapai Rp 1.183,4 triliun. "Untuk transfer dana ke daerah dan dana desa mencapai Rp 623,1 triliun," kata Jazilul.

Dalam APBN-P 2015 itu, defisit anggaran mencapai Rp 298,5 triliun atau 134,1 persen dari target. Realisasi pembiayaan untuk menutup defisit mencapai Rp 323,1 triliun. "Dengan begitu, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sebesar Rp 24,6 triliun. Adapun Saldo Anggaran Lebih sebesar Rp 108 triliun," ucap Jazilul.

Laporan keuangan pemerintah pusat 2015 tersebut mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. Jazilul mengingatkan pemerintah agar meningkatkan kualitas LKPP yang masih mendapat opini WDP tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, Jazilul menyatakan pemerintah perlu meningkatkan kualitas pengelolaan aset dan penertiban aset serta inventarisasi aset dan juga legalisasi aset tetap. "Pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas akuntansi berbasis akrual.”

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya