Luhut Pandjaitan Bubarkan Tujuh Tim Strategis yang Tak Efisien

Kamis, 25 Agustus 2016 09:27 WIB

Menteri Luhut Binsar Panjaitan berbicara melalui telepon saat coffee morning di kantor Menkopolhukam, Jakarta, 21 April 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Pandjaitan memutuskan membubarkan tujuh tim bentukan Sudirman Said, Menteri Energi terdahulu. "Jangan bikin organisasi yang tidak efisien. Saya mau yang sederhana. Jangan sampai nanti pas diaudit ada masalah," kata Luhut di kantornya, Rabu, 25 Agustus 2016.

Dari lima unit dan dua lembaga ad hoc yang dibentuk Sudirman Said, satu di antaranya sudah bubar pada 2015, yakni Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi pimpinan Faisal Basri. Tim-tim tersebut dibentuk guna membantu pejabat struktural Kementerian Energi, terutama dalam proyek-proyek yang membutuhkan koordinasi lintas sektor. Semua tim itu dibentuk melalui surat keputusan menteri, kecuali Unit Pengendali Kinerja yang bertugas dengan dasar peraturan menteri.

Menurut Luhut, unit-unit tersebut membuat struktur Kementerian Energi terlalu gemuk, sehingga kinerjanya tidak efisien. Pembubaran unit-unit strategis ini adalah hasil kesepakatan Luhut dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Mochamad Teguh Pamuji dan Inspektur Jenderal Kementerian Energi Mochtar Husein.

Luhut meminta tugas yang dikerjakan unit-unit tersebut dikembalikan kepada pemangku yang semestinya. Menurut dia, penambahan struktur tidak diperlukan. Revisi tugas pokok dan fungsi pejabat struktural dinilainya cukup untuk membuat perubahan. "Kalau kurang baik, diperbaiki. Kalau orangnya yang enggak baik, diganti.”

Sekretaris Jenderal Mochamad Teguh Pamuji berujar, pembubaran tim-tim ini diputuskan melalui surat keputusan menteri. Meski menjabat pelaksana tugas, ucap dia, Luhut tetap bisa memutuskan kebijakan strategis karena hal tersebut diatur dalam keputusan presiden. "Dalam pandangannya, percepatan kinerja harus dilaksanakan oleh pejabat struktural," tuturnya.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro meminta Luhut mengkaji ulang rencananya. “Kalau efisiensi anggaran tak terlalu mendesak, tim ini masih dibutuhkan, karena tugas dan fungsinya bagus,” ucap Komaidi.

Komaidi mengatakan Luhut seharusnya mengevaluasi kinerja tim-tim tersebut sebelum membubarkannya. Sebab, tak semuanya berkinerja buruk. Komaidi menilai beberapa program percepatan pembangunan energi justru digawangi tim khusus ini. “Misalnya pembubaran Petral. Wacana ini berangkat dari tim ad hoc,” ujarnya.

Sedangkan anggota Dewan Energi Nasional, Rinaldy Dalimi, mendukung pembubaran tim ad hoc demi penghematan. Apalagi, tutur dia, fungsi unit ini sejalan dengan struktur yang telah ada, seperti badan penelitian dan pengembangan serta direktorat jenderal. “Peran pejabat struktural perlu diperkuat, karena saya merasa selama ini mereka belum maksimal."

ROBBY IRFANY | PUTRI ADITYOWATI




Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

7 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

11 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

12 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

34 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

35 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

36 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

38 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

47 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

54 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

59 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya