Bisnis Sampah Jakarta Jadi Rebutan

Reporter

Rabu, 24 Agustus 2016 22:03 WIB

Aktivitas di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, 4 Agustus 2016. Sejak 19 Juli 2016. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil alih TPST Bantar Gebang dari PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sampah dari Jakarta diperebutkan banyak pihak yang berkepentingan. Dibalik pengelolaannya terdapat sejumlah uang yang nilainya mencapai triliunan rupiah.

Ubaidillah, Pemerhati Lingkungan Perkotaan, mengatakan pihak-pihak yang berkepentingan dengan sampah di Jakarta, di antaranya pelapak, pemilik lahan, produsen dan industri, investor pengolah sampah, politisi, pejabat dan instansi pemerintah pusat dan daerah, konsultan, pengelola pasar, dan pengembang.

Sayangnya, kata Ubaidillah, mereka cenderung hanya mementingkan urusannya sendiri, tanpa benar-benar berupaya mengatasi masalah sampah secara keseluruhan dari hulu ke hilir.

“Artinya, dari orang-orang kecil sampai elit pengusaha dan penguasa berkepentingan memperebutkan sampah. Semua berlomba mengurusi, tetapi hanya berorientasi mengejar keuntungan,” katanya, Rabu, 24 Agustus 2016.

Menurut Ubaidillah, kondisi itulah yang membuat sampah tidak terkelola dengan lebih baik. "Hanya ditumpuk secara terbuka di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dapat menjadi malapetaka, merusak ekologi dan mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa," katanya.

Ubaidillah menjelaskan, walaupun ada banyak pihak memperebutkan sampah, namun Pemprov DKI dalam mengelola sampah cenderung memonopoli dan sentralistik serta tergantung pada TPA di luar Jakarta, seperti TPA Bantar Gebang Bekasi.

Padahal, lanjutnya, membuang sampah warga Jakarta ke daerah lain seperti ske TPA Bantar Gebang Bekasi itu sebenarnya bisa dinilai tidak bertanggung jawab, tidak berkelanjutan dan berpotensi melanggar hak asasi manusia (HAM).

Walaupun status lahan TPA Bantar Gebang milik Pemprov DKI Jakarta, lanjutnya, namun secara administrasi lokasi TPA Bantargebang tetap dan masih berada dalam wilayah Bekasi Jawa Barat. “Hal ini harusnya menjadi perhatian serius baik oleh pemerintah Bekasi ataupun Pemprov Jawa Barat sebagai upaya melindungi warganya dari ancaman kesehatan dan keselamatan jiwa,” ujarnya.

Ubaidillah juga mengkritisi bahwa pemberian uang kompensasi atau istilahnya "uang bau" oleh Pemprov DKI Jakarta kepada warga sekitar yang terdampak itu bukan merupakan solusi tepat dan berkelanjutan. “Sebab, uang yang diterima warga terdampak tidak sebanding dengan rendahnya kualitas hidup mereka, ancaman kesehatan dan keselamatan jiwa, serta perkembangan anak cucu yang juga sebagai generasi penerus bangsa,” katanya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.

Baca Selengkapnya

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.

Baca Selengkapnya

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

22 Agustus 2023

Sekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan

Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

27 Juni 2023

Jokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi

Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

8 Juni 2023

Gandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik

Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

12 November 2022

Tak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta

Pj Gubernur DKI Jakarta meminta penggunaan drone untuk mengawasi warga yang masih buang sampah sembarangan

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta

20 September 2022

Pengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta

Jakpro menyebutkan proyek Fasilitas Pengelolaan Sampah atau ITF Sunter di Jakarta Utara mampu menghasilkan energi listrik sekitar 35 MW.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna

25 Juni 2022

Anies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna

Anies Baswedan mengungkap rasa senangnya melihat warga antusias mengikuti Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah 2022 yang berlangsung 20-25 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta

27 April 2022

Libur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta

Selama libur Lebaran, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang juga akan tetap beroperasi.

Baca Selengkapnya

Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

13 Maret 2022

Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap pembangunan tempat pengolahan sampah berskala besar (ITF) cepat rampung

Baca Selengkapnya