Dapat PMN, Ini Alasan WIKA Terbitkan Saham Baru  

Reporter

Senin, 22 Agustus 2016 16:31 WIB

PT Wijaya Karya. recruitmentbumn.com

TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berencana melakukan rights issue atau menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) sebanyak 4,03 miliar lembar saham. Lewat rights issue ini, WIKA menargetkan perolehan dana Rp 2,1 triliun.

Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Prabowo mengatakan rights issue dilakukan untuk menyeimbangkan porsi pemegang saham setelah WIKA mendapat PMN Rp 4 triliun. Penyertaan itu membuat porsi modal yang ditempatkan pemerintah di perseroan meningkat.

Menurut Bintang, bila perseroan tidak rights issue, porsi pemegang saham publik tergerus. Untuk menyeimbangkan PMN yang besarannya Rp 4 triliun, rights issue perseroan harus sekitar Rp 2,1 triliun.

Hal senada juga dikatakan Sekretaris Perusahaan Suradi. "Rights issue dilakukan agar pemegang saham minoritas tak semakin menjadi minoritas atas PMN yang diterima WIKA," ujarnya saat membacakan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di gedung WIKA, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016.

Baca Juga: 20 BUMN Ini Akan Terima PMN Rp 44,38 Triliun

Dalam rapat itu, para pemegang saham WIKA sepakat melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 4,03 miliar lembar saham seri B dengan nilai Rp 100 per lembar. Pelaksanaan tersebut akan dilakukan seusai pendaftaran di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bintang mengatakan dana PMN dan rights issue akan dialokasikan untuk pembiayaan proyek pembangunan infrastruktur. "Kami memiliki beberapa proyek infrastruktur, terutama yang menjadi penugasan pemerintah," ucapnya.

Namun, ucap Bintang, tidak semua proyek memakai dana PMN dan right issue. Untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, tidak akan memakai dana ini. "Kami perlu tegaskan, dana rights issue dan PMN tidak akan digunakan untuk membiayai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung."

Simak: Privatisasi BUMN, WIKA Tawarkan Saham Rp 6,1 Triliun

Sebelumnya, Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui usulan anggaran PMN dalam anggaran pendapatan belanja negara perubahan 2016 Rp 44,38 triliun bagi 20 BUMN. PMN tersebut terdiri atas PMN tunai Rp 28,25 triliun dan PMN non-tunai Rp 16,13 triliun.

Awalnya, Kementerian BUMN mengajukan pemberian PMN bagi 23 perusahaan pelat merah itu. Namun pengajuan PMN bagi tiga BUMN di antaranya ditolak komisi yang membidangi BUMN.

Ketiga perusahaan itu adalah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dengan usulan PMN Rp 1 triliun, PT Perusahaan Pelabuhan Indonesia III Rp 1 triliun, dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp 500 miliar.

Baca: Harga Rokok Naik, Ridwan Kamil: Hilangkan Reklame Rokok

Selain itu, Komisi VI memotong sebagian usulan pemberian PMN. "Yakni pemotongan PMN bagi PT Hutama Karya senilai Rp 1 triliun, dari Rp 3 triliun menjadi Rp 2 triliun," ujar Ketua Komisi VI Teguh Juwarno dalam rapat dengan Menteri Keuangan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 23 Juni 2016.

ANGELINA ANJAR SAWITRI | BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

5 Februari 2024

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity

Baca Selengkapnya

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

22 Mei 2023

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik

Baca Selengkapnya

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Bantah Petrus Edy Susanto Pernah Jadi Bagian Perusahaan

12 Mei 2023

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Bantah Petrus Edy Susanto Pernah Jadi Bagian Perusahaan

PT Wijaya Karya memberikan koreksi terhadap pemberitaan yang menyebut Petrus Edy Susanto pernah jadi wakil ketua direksi.

Baca Selengkapnya

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

16 Maret 2023

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.

Baca Selengkapnya

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

12 Februari 2023

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

6 Februari 2023

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital

Baca Selengkapnya

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

6 Februari 2023

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

22 Januari 2023

Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.

Baca Selengkapnya

Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

10 Januari 2023

Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Hingga Menelan Anggaran Rp 1 Triliun

7 Januari 2023

Ini Cerita Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Hingga Menelan Anggaran Rp 1 Triliun

Masjid Raya Al Jabbar yang baru diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menelan anggaran Rp 1 triliun. Rencana pembangunannya sejak 2015.

Baca Selengkapnya