Sukuk Tabungan Laris Manis, Sudah Ditawar Rp 3 Triliun  

Reporter

Jumat, 19 Agustus 2016 14:26 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan target indikatif sukuk tabungan seri ST-001 sebesar Rp 2 triliun. Namun, berdasarkan survei, sudah terdapat penawaran sebanyak Rp 3 triliun.

"Berdasarkan survei sementara, ada appetite lebih-kurang Rp 3 triliun. Akan upsize atau tidak? Kami belum terpikir. Tapi tentu dimungkinkan adanya upsize. Kalau dapat Rp 2 triliun pun, kami sudah gembira, karena ini instrumen yang sangat baru," ucap Robert di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016.

Di sisi lain, menurut Robert, pemerintah juga belum memutuskan akan melakukan pre-funding atau tidak. Dalam Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016, memang dimungkinkan adanya pre-funding oleh pemerintah. "Tapi kita lihat nanti Desember."

Robert menambahkan, pemerintah akan mempertimbangkan kondisi pasar di sektor keuangan pada akhir tahun ini. "Apakah kondisi Januari lebih sulit atau tidak, apakah pada Desember likuiditas lebih bagus atau tidak. Tapi pre-funding jadi opsi. Nanti kami putuskan pada Desember," ujarnya.

Baca: Staf Khusus Arcandra Masih Berkantor di Kementerian ESDM

Selain itu, menurut Robert, pemerintah akan mempertimbangkan keadaan kas negara untuk dana pengelolaan pada Januari mendatang. "Kemudian, kalau ada inflow deras pada Desember dan instrumen kurang, ada opsi pre-funding terbitkan surat berharga untuk serap dana tax amnesty."

Hari ini Kementerian Keuangan meluncurkan sukuk tabungan dengan seri ST-001. Imbalan sukuk tabungan ini bersifat tetap, yakni sebesar 6,9 persen per tahun yang dibayar pada tanggal 7 setiap bulannya. Namun sukuk tabungan ini tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

Sukuk tabungan ini sangat terjangkau oleh masyarakat. Jumlah minimum pembelian Rp 2 juta. Sedangkan jumlah maksimum pembelian sukuk tabungan ini sebesar Rp 5 miliar.

Simak: Pos Indonesia Layani Pembayaran Pajak Kendaraan

Sebelumnya, Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Langgeng Basuki menuturkan pemerintah menetapkan target awal penjualan Rp 2 triliun. Proyeksi itu bisa berubah karena pihaknya masih akan melakukan pertemuan dengan para agen penjual sukuk tabungan ST-001.

Menurut Langgeng, pertemuan itu untuk mengetahui kemampuan dan kapasitas target masing-masing agen. "Setelah ada pertemuan tersebut, hasilnya akan dilaporkan dan diakomodasi ke nilai proyeksi penjualan sukuk tabungan," kata Langgeng di Jakarta, 10 Agustus 2016.

ANGELINA ANJAR SAWITRI






Advertising
Advertising

Berita terkait

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

2 menit lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

4 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

31 hari lalu

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

36 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

36 hari lalu

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

40 hari lalu

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.

Baca Selengkapnya