Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat menjadi inspektur upacara dalam perayaan HUT ke-71 RI oleh Kementerian Korodinator Bidang Kemaritiman di gedung BPPT, 17 Agustus 2016. ISTIMEWA
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan mendapat data dari Badan Pusat Statistik tentang kecenderungan menurunnya ekspor produk-produk perikanan. Namun data ini masih akan diolah dan dibicarakan dengan pihak terkait.
"Nanti akan saya rapatkan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Ibu Susi," kata Luhut saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, gedung BPPT I, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 18 Agustus 2016.
Luhut menambahkan, menurut data BPS yang sudah diolah, ada banyak industri perikanan yang sekarang mati. Sebab, tidak ada pasokan ikan. Hal ini akan ia cari tahu apa penyebabnya sehingga muncul opsi untuk mengatasinya. "Jangan saling menyalahkan. Cari jalan keluarnya."
Menurut Luhut, pertemuannya dengan Menteri Susi penting. Sebab, Susi sudah berhasil mengatasi illegal fishing dan sekarang tinggal menemukan cara memberdayakan nelayan agar mereka memiliki nilai tambah. "Itu yang perlu dicermati baik-baik."
Luhut menuturkan akan bertemu dengan Menteri Susi dalam waktu dekat. Setelah itu, baru dia akan berbicara dengan para nelayan. "Saya baru undang mereka (nelayan), kalau tak keliru sekitar 26-27 Agustus 2016."
Pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini menolak dikatakan terpengaruh oleh penolakan-penolakan para pengusaha, yang tak menginginkan adanya investor asing. "Siapa yang bisa pengaruhi saya? Memang saya bayaran?"
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
8 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.