TEMPO.CO, Jakarta - Melbourne kembali dinobatkan sebagai kota paling nyaman sedunia oleh survei Economist Intelligence Unit (EIU) dan tahun ini adalah kali keenam penghargaan itu diberikan atas dasar penilaian terhadap fasilitas kesehatan, pendidikan, stabilitas, budaya, lingkungan hidup, dan infrastruktur.
Kota Melbourne adalah ibu kota negara bagian Victoria, Australia dan berhasil mengantungi poin 97,5 dari total 100.
Pada posisi kedua dengan skor 97,4 adalah Wina di Austria. Lalu, Vancouver dan Toronto, yang keduanya berada di Kanada pada urutan 3 dan 4.
Berikut 10 kota paling nyaman di dunia versi EIU:
1. Melbourne (Australia)
2. Wina (Austria)
3. Vancouver (Kanada)
4. Toronto (Kanada)
5. Calgary (Kanada)
6. Adelaide (Australia)
7. Perth (Australia)
8. Auckland (Selandia Baru)
9. Helsinki (Finlandia)
10. Hamburg (Jerman)
Sementara kota paling tidak nyaman untuk hidup dari total 140 kota-kota besar yang disurvei oleh EIU adalah:
1. Damascus (Suriah)
2. Tripoli (Libya)
3. Lagos (Nigeria)
4. Dhaka (Bangladesh)
5. Port Moresby (PNG)
6. Algiers (Aljazair)
7. Karachi (Pakistan)
8. Harare (Zimbabwe)
9. Douala (Kamerun)
10. Kiev (Ukraina)
Pada tahun ini, hasil survei menunjukkan bahwa kondisi di 29 dari 140 kota yang disurvei (20 persen) mengalami penurunan kualitas hidup.
Penyebab terbesar dari kemerosotan kualitas hidup ini adalah aksi teror yang total telah membunuh lebih dari 1.000 orang sepanjang tahun 2016.
Insiden-insiden berdarah yang terjadi di Prancis, Turki, Belgia, dan Amerika Serikat menjadi yang paling menyedot perhatian dunia. Selain itu kecemasan sosial di banyak kota di Amerika Serikat akibat kematian warga kulit hitam di dalam tahanan polisi, keresahan di Eropa Timur serta Asia, dan perang saudara di Ukraina, Suriah, dan Libya turut mempengaruhi kualitas hidup di banyak kota di dunia.
Survei kondisi kota-kota besar dunia ini merupakan bagian dari Survei Biaya Hidup Dunia. Indikator yang digunakan ada lima, yakni:
1. Stabilitas (25 persen): prevalensi kejahatan ringan, rasio angka kriminalitas dengan kekerasan, ancaman teror, ancaman konflik militer, dan keresahan sipil.
2. Layanan kesehatan (20 persen): fasilitas kesehatan swasta, kualitas fasilitas kesehatan swasta, ketersediaan layanan kesehatan publik, keberadaan apotek, dan beberapa indikator kesehatan seperti dikutip dari data Bank Dunia.
3. Budaya dan lingkungan hidup (25 persen): Kelembaban/temperatur, kenyamanan bagi pelancong, angka korupsi, larangan sosial/keagamaan, tingkat sensor terhadap ekspresi, ketersediaan fasilitas olahraga, fasilitas pertunjukan budaya, makanan dan minuman, kualitas jasa dan barang untuk konsumen.
4. Pendidikan (10 persen): ketersediaan sekolah swasta, kualitas sekolah swasta, dan indikator kualitas pendidikan negeri berdasarkan data Bank Dunia.
5. Infrastruktur (20 persen): Kualitas jalan, kualitas transportasi publik, kualitas jaringan internasional, ketersediaan perumahan biaya terjangkau, kualitas pasokan energi, kualitas pasokan air dan telekomunikasi.
ANTARA
Berita terkait
Punya Beragam Potensi, 4 Daerah Ini Bisa jadi Kota Satelit IKN Nusantara
28 Februari 2023
Keutuhan warga IKN Nusantara bisa dipasok oleh 4 daerah potensial berikut ini
Baca SelengkapnyaHanya 2 Persen Warga Depok yang Tahu Ikon Belimbing Dewa
15 Maret 2017
Pemerintah Kota Depok melakukan kajian untuk mengubah ikon kota belimbing, dengan alternatif produk unggulan Depok lainnya.
Baca SelengkapnyaKisah Kemunculan Kota Baru Maja Muncul
9 Februari 2017
Ada sejarah unik kenapa kawasan bernama Permata Mutiara Maja
itu dibangun.
Tangsel-BPPT Bangun Konsep Smart City Simral
24 September 2016
Pemkot Tangerang Selatan dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk membangun smart city yang menghasilkan aplikasi Simral.
Baca SelengkapnyaPengusaha Prancis Minat Investasi Smart City Makassar
21 September 2016
Semakin banyaknya pengusaha asal Prancis yang mengincar beberapa proyek di Makassar semakin mempermudah Makassar merealisasikan program-programnya.
Baca SelengkapnyaYogyakarta-IBM Kembangkan Kota Pintar Berbasis Budaya
16 September 2016
Dengan berpedoman pada budaya maka pengembangan kota pintar tidak akan meninggalkan karakter dari Kota Yogyakarta itu sendiri.
Baca SelengkapnyaMaja Ditargetkan Mampu Tampung 1,5 Juta Orang
10 September 2016
Lewat proyek pengembangan lanjutan senilai Rp 2 triliun, Maja diproyeksikan menjadi kota mandiri baru pengurai kepadatan di ibu kota, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah Dorong Kota Baru Maja dengan Ultimate Program
24 Agustus 2016
Kementerian PUPR mendorong para stakeholder yang terlibat dalam pengembangan Kota Baru Publik Maja, Banten.
Baca Selengkapnya10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia
8 Agustus 2016
New York mengalahkan London menjadi kota termahal di dunia, setelah pemungutan suara Brexit, yang membuat nilai pound sterling jatuh terhadap dolar AS.
Baca SelengkapnyaSurabaya Membahas Standarisasi Kota Makmur ala PBB
26 Juli 2016
Ada enam indikator kota yang terbilang makmur.
Baca Selengkapnya