Bank Mandiri Bakal Terima Dana Repatriasi Rp 5 Triliun
Editor
Muhammad Iqbal
Jumat, 12 Agustus 2016 17:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, hingga hari ini, jumlah dana repatriasi yang dikonfirmasi akan masuk melalui gateway Bank Mandiri telah mencapai Rp 5 triliun.
"Kalau yang repatriasi, dananya sudah confirm akan masuk ke kami itu sekitar Rp 5 triliun. Tapi mereka belum declare, baru memasukkan laporannya. Sekarang baru melaporkan tebusannya dulu," kata Kartika di kantor Kementerian BUMN, Jumat, 12 Agustus 2016.
Dari jumlah Rp 5 triliun itu, kata dia, sebenarnya dana repatriasi yang sudah masuk ke Indonesia dan akan dikelola Mandiri telah mencapai Rp 1,5 triliun. Namun wajib pajak masih harus melaporkan dan menunggu surat dari Direktur Jenderal Pajak sebagai tanda mereka telah resmi melakukan repatriasi. "Jadi dia duitnya baru masuk terus bilang, 'Ini mau saya repatriasi, terus saya belum laporkan'," ujar Kartika.
Namun, kata Kartika, dana itu baru dapat masuk ke Mandiri sekitar September 2016, seiring berakhirnya periode deklarasi tax amnesty tahap pertama. "Dana repatriasi itu kan biasanya mereka masukkan uang dulu, lapornya di September. Mereka hitung-hitung dulu asetnya," tuturnya.
Selain dana repatriasi, dana tebusan dari deklarasi tax amnesty yang dibayar melalui Mandiri juga meningkat. Sejak dua hari lalu, dana tebusan yang telah masuk ke Bank Mandiri mencapai sekitar Rp 90 miliar. "Deklarasi Rp 90 miliar, mungkin dari sekitar Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun dari yang dideklarasi," ucap Kartika.
Setelah dana repatriasi itu diterima Bank Mandiri, wajib pajak akan menginvestasikan dananya melalui gateway yang telah disiapkan Mandiri Group sesuai keinginan mereka. Mereka sendiri memiliki tiga gateway yang telah disahkan pemerintah untuk mendukung program pengampunan pajak.
Tiga gateway itu adalah Bank Mandiri sebagai gateway Bank, Mandiri Sekuritas sebagai perusahaan efek, dan Mandiri Manajemen Investasi yang menawarkan produk reksadana. "Ya, itu nanti terserah mereka (wajib pajak) mau diinvestasikan ke gateway mana," kata Kartika.
DESTRIANITA