Wall Street Berakhir Menguat dengan Rekor Tertinggi  

Reporter

Jumat, 12 Agustus 2016 07:28 WIB

AP/Lee Jin-man

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Wall Street menguat dengan tiga indeks utama mencatat tingkat penutupan baru mereka pada Kamis atau Jumat pagi, 12 Agustus 2016, WIB karena para investor mencerna sejumlah laporan laba positif di tengah data ekonomi yang lebih baik.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 117,86 poin atau 0,64 persen menjadi berakhir di posisi 18.613,52. Indeks S&P 500 bertambah 10,30 poin atau 0,47 persen menjadi ditutup di level 2.185,79. Sedangkan indeks komposit Nasdaq menguat 23,81 poin atau 0,46 persen menjadi 5.228,40.

Saham Macys Inc meroket 17,09 persen menjadi US$ 39,81 per saham setelah rilis hasil kuartalan peretail Amerika Serikat itu lebih baik daripada perkiraan.

Sebelum bel pembukaan, Macys Inc melaporkan laba bersih sebesar US$ 11 juta atau US$ 3 sen per saham untuk kuartal fiskal kedua 2016, dibandingkan dengan US$ 217 juta atau US$ 64 sen per saham untuk periode yang sama tahun lalu.

Saham Alibaba melonjak 5,08 persen menjadi US$ 91,77 per saham setelah rilis hasil kuartalan raksasa Cina itu cemerlang.

Data terbaru dari Thomson Reuters menunjukkan laba gabungan perusahaan-perusahaan S&P 500 pada kuartal kedua 2016 diperkirakan akan menurun 2,5 persen secara tahun ke tahun, sementara pendapatannya diperkirakan menurun 0,5 persen.

Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 6 Agustus 2016, angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal yang disesuaikan secara musiman mencapai 266 ribu, turun seribu dari tingkat direvisi minggu sebelumnya. Hal itu diumumkan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat pada Kamis, 11 Agustus 2016.

Menurut Xinhua, rata-rata pergerakan empat minggu mencapai 262.750, meningkat 3.000 dari revisi rata-rata minggu sebelumnya.

Dalam laporan terpisah, departemen itu mengatakan harga impor Amerika Serikat naik 0,1 persen pada Juli menyusul kenaikan 0,6 persen pada bulan sebelumnya.

ANTARA




Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

11 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

37 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya