Kementan Estimasi Daging Impor Masuk Lebih dari 10 Ribu Ton

Reporter

Rabu, 10 Agustus 2016 23:00 WIB

Ilustrasi daging sapi beku. rodalesorganiclife.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengestimasi kebutuhan daging impor dari salah satu negara yang baru saja meneken perjanjian kerja sama pemasukan mencapai diatas 10.000 ton.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa saat ini pihaknya baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan salah satu negara yang sebelumnya tidak menjadi negara pengeskpor daging ke Indonesia.

Pemasukan tersebut diharapkan mampu untuk stabilitasasi harga daging sampai empat bulan kedepan. Presiden Joko Widodo beberapa kali memanggil sejumlah menteri, salah satunya Amran, untuk fokus pada penyediaan kebutuhan daging dan penurunan harga dalam jangka pendek.

“Kami tanda tangan dan mudah-mudahan bisa masuk cepat. Sudah bahkan kira-kira diatas 10.000 ton,” katanya, di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (10 Agustus 2016).

Amran enggan menyebut negara yang baru saja sepakat bekerja sama dan jenis daging yang disiapkan untuk diimpor. Belakangan, Kementerian Pertanian tengah intens untuk membuka importasi dari negara Spanyol dan Meksiko.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah memang berencana menuntaskan kesepakatan kerja sama government to government (G to G) dengan Mexico, Brasil, Argentina dan Spanyol pada tahun ini.

Namun, dia mengatakan belum menetapkan kembali kuota impor daging sapi maupun kerbau yang akan dibuka sampai akhir tahun ini.

“Belum ya, 10.000 ton dulu masuk dan kita akan lanjutkan. Kita akan siapkan,” ujarnya.

Untuk menekan harga daging, pemerintah telah membuka kuota impor daging sapi sepanjang tahun ini, mulai dari mengeluarkan izin impor daging CL 65,CL 95, jeroan sebanyak 27.400 ton serta daging kerbau sebanyak 10.000 ton.

Importasi besar-besaran dimaksudkan untuk menurunkan harga daging sesuai instruksi Presiden di kisaran Rp80.000/kg.

Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan agenda rapat internal dengan Presiden Jokowi hari ini menyampaikan perihal evaluasi serta langkah-langkan ketersediaan pangan dan stabilisasi harga dalam jangka pendek, salah satunya pemenuhan kebutuhan hari raya Natal dan Tahun baru.

Dia mengatakan saat ini kondisi harga daging masih terlalu tinggi dari target.

Selain impor daging, dia mengatakan pemerintah akan membuka alternatif impor sapi bakalan dan indukan salah satunya dari Amerika Latin untuk tetap mengembangkan populasi sapi selain fokus pada stabilitas harga.

“Daging harganya masih stabil tinggi ya, belum turun jadi kita akan membuka alternatif impor sapi bakalan dan juga indukan,” ujarnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

12 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

12 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

13 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

13 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya