Luhut Bantah Ingin Buka Investasi Asing di Perikanan Tangkap

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 9 Agustus 2016 18:17 WIB

Menteri Luhut Binsar Panjaitan berbicara melalui telepon saat coffee morning di kantor Menkopolhukam, Jakarta, 21 April 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membantah dirinya pernah membuka usulan untuk membuka investasi asing di sektor perikanan tangkap. Dia mengatakan kalau sektor perikanan tangkap bisa dilakukan oleh nelayan dalam negeri, baiknya dilakukan oleh dalam negeri saja.

"Kalau tak bisa, ada tidak peluang untuk melakukan joint venture," kata Luhut saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa 9 Agustus 2016.

Luhut melanjutkan kalau joint venture itu dilakukan dengan bekerja sama antara negara-negara asing, dan pengusaha Indonesia. Nantinya perusahaan itu harus berbasis di Indonesia, dan kapalnya juga merupakan kapal asal Indonesia.

Luhut menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan kajian, dan dalam 2-3 minggu ke depan akan dipelajari apa yang terbaik. Menurut Luhut, jika nelayan dalam negeri bisa mencukupi sektor perikanan tangkap itu, maka tak perlu ada keikutsertaan asing.

Ketika ditanyakan, jika nelayan dalam negeri tak mampu memenuhi sektor perikanan tangkap, apakah dirinya akan mengusulkan joint venture itu ke pesiden, Luhut mengatakan dirinya belum berpikiran ke arah sana. "Jangan ditambah-tambahlah," ujar dia.

Jika hal itu terjadi, Luhut menjelaskan dirinya akan berbicara dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk membahas hal itu. "Kalau dia (Susi) bilang bisa ya silakan saja, kalau tidak, pelajari opsi lain," ujar Mantan Menkopolhukam ini.

Luhut kemudian meminta kepada para wartawan agar menuliskan informasi ini dengan akurat. "Sampaikan ini baru pilihan-pilihan, kalian jangan memotong-motong berita," ucap dia.

Aturan mengenai daftar negatif investasi (DNI) sektor perikanan tangkap diatur dalam Peraturan Presiden nomor 44 tahun 2016. Menteri Kelautan dan Perikanan bahkan menyatakan dirinya siap mundur dari jabatannya, jika sektor perikanan tangkap bisa dimasuki investasi asing.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

6 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

18 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

29 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

48 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

48 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

48 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

49 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

49 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

5 Maret 2024

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya