Indonesia Gandeng Taiwan Bikin Pengemasan Produk Pertanian

Reporter

Senin, 8 Agustus 2016 18:30 WIB

Kebun tomat. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian Indonesia dengan Taiwan melalui Taipei Economic and Trade Office menjalin kerjasama untuk mengembangkan produk pertanian dengan mendirikan Green House dan Packing House di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (8 Agustus 2016).

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian dari Kementerian Pertanian, Widi Harjono mengatakan kerjasama ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan hasil pertaniannya lebih baik, dan memberikan dampak kesejahteraan bagi petani.

"Ini adalah kerjasama dengan Taiwan, kerjasamanya pelatihan pertanian, khususnya untuk packing house dan green house supaya ada nilai tambah," kata Widi. Ia menuturkan kerjasama yang dilakukan Indonesia dengan Taiwan itu akan memberikan manfaat bagi pertanian di Indonesia.

Menurut dia kerjasama yang di antaranya dilakukan pelatihan pengelolaan pertanian dan pengemasan hasil tani kepada masyarakat itu akan berdampak pada harga jual pertanian yang tinggi. "Saya contohkan seperti sayuran brokoli yang biasanya dijual di pasaran Rp20 ribu, setelah dipacking itu bisa Rp40 ribu," katanya.

Ia menyampaikan kerjasama dengan Taiwan itu bukan hanya di Jabar tetapi sudah dilakukan di daerah lain di Bali, dan Jawa Tengah. Khususnya di Jabar, kata dia, kerjasama pengembangannya lebih fokus pada pertanian jenis sayur-sayuran seperti tomat, brokoli dan paprika. "Di Jabar ini jenis sayuran, untuk itu kita terbuka bagi masyarakat petani untuk bisa memanage dalam meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.

Ia menambahkan potensi pertanian di Indonesia masih sangat besar untuk terus dikembangkan, dan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Apalagi perkembangan zaman saat ini, kata dia, banyak orang yang sudah cenderung vegetarian atau senang makan sayur-sayuran. "Sekarang banyak orang vegetarian, makanya ini menjadi potensi yang besar bagi petani sayur," katanya.

Deputy Representative Taipei Economic and Trade Office in Indonesia, Phebe Yeh mengatakan lembaganya bukan hanya peduli tentang pertanian tetapi pada sektor lainnya. Ia mengatakan Indonesia mempunyai sumber daya alam dan manusia yang banyak sehingga tertarik untuk menjalin kerjasama dengan Taiwan yang memiliki teknologi lebih maju. "Jadi kerjasama kita dengan Kementerian Pertanian berdasarkan kebutuhan Indonesia," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

12 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

12 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

13 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

13 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya