TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini ditutup naik 0,71 persen atau 38,73 poin ke level 5.458,98. Sebelumnya pada pagi tadi, IHSG dibuka menguat 0,28 persen atau 14,96 poin ke level 5.435,21.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 5.427,27-5.458,98. Dari 10 Indeks Sektoral yang diperdagangkan, sebanyak delapan sektor menguat, dipimpin oleh sektor properti dan aneka indusri dengan kenaikan masing-masing 2 persen dan 1,3 persen. Sedangkan dua indeks sektoral lainnya, konsumer dan pertambangan berada di zona merah dengan penurunan -0,5 persen dan -0,2 persen.
Menurut pengamat pasar modal dari Samuel Sekuritas Muhammad Al Fatih, beberapa sentimen positif dari dalam negeri dan global ikut mempengaruhi bullishnya IHSG pada sore ini.
Dari dalam negeri, sentimen masih dipengaruhi oleh rilis Produk Domestik Bruto atau PDB Indonesia pada kuartal II yang tumbuh di atas ekspektasi, yakni 5,18 persen. Sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu, PDB tumbuh di angka 4,92 persen.
Selain itu, katalis positif dalam negeri lainnya adalah laporan dari Bank Indonesia terkait posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2016 yang tercatat sebesar US$ 111,4 miliar atau sekitar Rp 1.462 triliun (Rp 13.125 per dolar AS). Angka ini lebih tinggi US$ 1,6 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2016 sebesar US$ 109,8 miliar.
Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat mengatakan, posisi cadangan devisa per akhir Juli 2016 cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Data konsumer confident (PDB) naik lagi, data devisa positif, dan juga inflasi, itu mendorong laju IHSG, selain itu ari global ada sentimen data tenaga kerja dari Amerika yang dirilis,” ujar Al Fatih saat dihubungi pada Senin, 8 Agustus 2016.
Al Fatih mengatakan, pada perdagangan besok, IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan. Hal itu terkait dengan adanya transaksi saham yang dilakukan investor terhadap saham-saham blue chips seperti saham ASII, TLKM, dan beberapa emiten lainnya yang cukup bagus pada hari ini.
“Indeks kami supportnya di 4.380, lalu resistennya 5.523,” ucap Al Fatih.
Al Fatih memproyeksikan tren IHSG dalam jangka menengah masih akan terus melanjutkan penguatan, masih dengan katalis positif dari pemberlakuan tax amnesty dari pemerintah. Meski Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan target realistis penerimaan negara hanya sekitar 50 persen dari target sebelumnya, yakni Rp 165 triliun.
“Ya mungkin realistis ya, dengan target yang realistis akan membuat investor menjadi confidence,” ucap Al Fatih.
DESTRIANITA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
2 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
6 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
9 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
10 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
12 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
12 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
12 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
13 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
16 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
18 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya