Saham Wall Street Berakhir Datar Jelang Data Payrolls Juli

Reporter

Jumat, 5 Agustus 2016 09:43 WIB

REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Wall Street sedikit berubah atau datar pada Kamis atau Jumat pagi WIB (5 Agustus 2016), karena para investor tidak secara aktif terlibat di pasar menjelang laporan data penggajian (payrolls) untuk Juli pada Jumat (5 Agustus 2016).

Data perekrutan bulanan akan membantu para investor mengukur kesehatan ekonomi AS dan mungkin menawarkan prediksi tentang kapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya lagi.

"Orang-orang mungkin akan lebih memilih untuk menunggu angka-angka sebelum mereka membuat komitmen di depan mereka," kata Gary Bradshaw, manajer portofolio di Hodges Capital Management di Dallas.

"Ini mungkin meredam antusiasme pasar saat ini."

Laporan lapangan pekerjaan ADP pada Rabu menunjukkan perusahaan swasta menambahkan 9.000 pekerjaan, lebih banyak dari yang diantisipasi pada Juli.

Angka klaim pengangguran awal pada Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran secara tak terduga naik minggu lalu, tapi masih menunjukkan sebuah pasar tenaga kerja yang sehat.

Para pedagang telah menghargakan peluang 12 persen untuk kenaikan suku bunga pada September dan peluang 38,5 persen pada Desember, menurut alat FedWatch CME Group.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 2,95 poin atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 18.352,05, indeks S&P 500 naik 0,46 poin atau 0,02 persen menjadi berakhir di 2.164,25 dan komposit Nasdaq bertambah 6,51 poin atau 0,13 persen menjadi 5.166,25.

Bank sentral Inggris, Bank of England (BoE), menurunkan suku bunga pinjaman utamanya menjadi 0,25 persen dari 0,50 persen dan mengatakan akan mengambil "tindakan apapun yang diperlukan" untuk mencapai stabilitas setelah keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa.

Saham Priceline.com melonjak 4,4 persen di perdagangan yang diperpanjang setelah perusahaan jasa perjalanan online itu membukukan laba kuartal kedua.

Selama sesi perdagangan, MetLife turun hampir sembilan persen dan merupakan penyeret penurunan terbesar di S&P 500 setelah laba kuartalan perusahaan asuransi jiwa terbesar AS gagal menjawab perkiraan.

Ball Corp melonjak 12 persen setelah penjualan kuartalannya meningkat. Ball mencatat persentase kenaikan terbesar dalam S&P 500.

Menurut data Thomson Reuters hingga Kamis pagi, dari 403 perusahaan di S&P 500 yang telah membukukan laba, 70 persen telah melampaui ekspektasi. Laba diperkirakan menunjukkan penurunan 2,8 persen untuk kuartal tersebut, lebih baik dari penurunan 4,5 persen diperkirakan pada 1 Juli.

Jumlah saham-saham naik melebihi jumlah yang menurun dengan rasio 1,30 terhadap 1 di NYSE dan rasio 1,06 terhadap 1 di Nasdaq.

Indeks S&P 500 membukukan 16 tertinggi baru dalam 52-minggu dan 2 posisi terendah baru; indeks komposit Nasdaq mencatat 79 tertinggi baru dan 30 terendah baru.

Sekitar 6,39 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan 6,59 miliar saham rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.



ANTARA

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

21 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

11 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

11 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

14 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

17 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya