BNI Alokasikan Rp 4 Triliun, Kembangkan Bisnis Anak Usaha

Reporter

Kamis, 4 Agustus 2016 20:51 WIB

Petugas menata uang yang baru masuk di cash center Bank BNI, Jakarta, 17 Desember 2015. Total volume transaksi mencapai lebih dari 172 T rupiah. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengalokasikan dana senilai Rp 3-4 triliun untuk mengembangkan bisnis anak usahanya pada tahun ini. Direktur Keuangan dan Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan pihaknya sebagai induk usaha terus berupaya meningkatkan bisnis anak-anak usahanya.

Dari dana tersebut, BNI telah menyuntikkan dana segar kepada anak usaha di bidang multifinance senilai Rp203 miliar pada Juni 2016. “Kami kan ingin meningkatkan bisnis segmen menengah dan kecil, itu potensi untuk ke sana, perusahaan multifinance bisa menampung,” katanya dalam acara Investor Day di Jakarta, Kamis (4 Agustus 2016).

Selain ke perusahaan multifinance, BNI juga akan terus berinvestasi ke anak usaha yang bergerak di bidang sekuritas dan manajer aset, yakni PT BNI Securities dan PT BNI Asset Management. Rico menyebutkan untuk kedua anak usaha ini, perseroan belum menetapkan berapa nilai modal yang akan diberikan.

Yang jelas, kedua anak usaha ini perlu diperkuat untuk menangkap potensi bisnis yang ada saat ini, seperti program pengampunan pajak pemerintah dan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) badan usaha milik negara maupun perusahaan swasta.

“Kalau ada IPO, sekuritas kami bisa menjadi underwriter. Tapi, sekuritas kami permasalahannya di sumber daya manusia. Kami mesti tambahin modal dan peningkatan SDM suoaya bisa garap bisnis BUMN maupun non BUMN,” jelasnya.

Untuk anak usaha di perbankan syariah, PT BNI Syariah, Rico mengatakan pihaknya tetap ada arah untuk menambah modal. Namun, diharapkan pula adanya investor strategis ataupun IPO, yang hingga saat ini belum diputuskan langkah mana yang akan diambil untuk memperkuat permodalan BNI Syariah.

Terkait dengan penambahan anak usaha baru, Rico mengungkapkan ada beberapa opsi untuk menambah anak usaha. Tetapi, dia menyatakan belum dapat memberitahukan opsi-opsi tersebut. Adapun, emiten dengan kode saham BBNI ini sempat disebutkan berminat mengakuisisi bank kecil untuk memperkuat bisnisnya.

“Aksi anorganik itu harus hati-hati. Kami ingin kerjasama dengan bank pembangunan daerah saja harus mencari yang sehati karena tidak mudah mengajak BPD ikut ke kredit komersial, kebanyakan BPD kreditnya ke segmen konsumer,” kata Rico.


BISNIS.COM

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

13 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

13 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

16 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

26 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

29 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

29 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

31 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya