La Nina Jadi Tantangan Inflasi Semester II  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 4 Agustus 2016 11:15 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/ Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan anomali cuaca La Nina menjadi tantangan pengendalian inflasi semester II 2016. Turunnya hujan saat musim kering akan mempengaruhi jumlah produksi komoditas akhir tahun.

"Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, akan terjadi (anomali cuaca) pada Juli hingga akhir tahun sehingga ditakutkan memberikan dampak inflasi seperti pada 2008 dan 2010," kata Agus saat menyampaikan sambutan dalam rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Hotel Sahid Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.

Fluktuasi produksi komoditas pangan menjadi pemicu utama inflasi. Badan Pusat Statistik mencatat, tingkat inflasi Juli 2016 mencapai 0,69 persen atau sedikit meningkat dibanding Juni 2016 sebesar 0,66 persen.

Pemerintah mengklaim, angka ini paling rendah sepanjang sejarah inflasi bulan Ramadan dan Lebaran dalam 4 tahun terakhir. Sedangkan tingkat inflasi year to date mencapai 1,72 persen.

Bank Indonesia menargetkan tingkat inflasi 4 plus minus 1 persen pada akhir 2016 dan 2017 serta 3,5 plus minus 1 persen pada 2018.

Sesuai dengan instruksi Presiden, kata Agus, pemerintah berupaya menjaga pola tanam komoditas pangan.

Beberapa waktu lalu, pemerintah menanam bawang putih di delapan kabupaten. Dengan begitu, petani akan panen pada Oktober dengan total 300 ton. Pasokan ini akan menjadi stok akhir tahun.

Pemerintah pusat juga mendorong kerja sama antarpemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga. "Misalnya dengan operasi pasar dan distribusi antara daerah defisit dan surplus," kata Agus.

Selain itu, pemangkasan rantai distribusi dilakukan dengan pembentukan toko e-commerce penghubung antara petani dan konsumen. Pemerintah juga meminta Komisi Pengawasan Persaingan Usaha untuk mencegah kartel daging sapi dan ayam.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya