Gubernur BI: Empat Sorotan Tumbuhkan Perekonomian  

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 4 Agustus 2016 04:15 WIB

Gubernur BI Agus Martowardoyo menganteri untuk bersalaman dengan Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla saat silaturahim dan halal bihalal di Istana Negara Jakarta, 11 Juli 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan Indonesia perlu menjalankan reformasi struktural untuk terus memperbaiki pertumbuhan ekonomi. Ia berujar, ada empat fokus yang harus disorot.

"Pertama, perlu membangun kekuatan, daya tahan, serta kemandirian pangan, energi, dan air," kata Agus dalam diskusi bersama Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan gubernur dari seluruh Indonesia di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2016.

Agus mengatakan pangan sangat berpengaruh terhadap inflasi. Tanpa kemandirian pangan, inflasi berpeluang tinggi. Jika pasokan pangan berkurang, masyarakat resah. Sedangkan kemandirian energi bisa mendukung produksi dan air sebagai kebutuhan utama.

Fokus kedua ialah industrialisasi. "Selama 20 tahun, terjadi deindustrialisasi di Indonesia," kata Agus. Industri Indonesia tak lagi bersaing dengan negara lain. Tanpa industri, lapangan kerja tidak tercipta.

Fokus reformasi lainnya ialah perbaikan infrastruktur fisik dan non-fisik. Menurut Agus, infrastruktur non-fisik meliputi daya saing dan reformasi birokrasi. Sementara itu, infrastruktur fisik meliputi jalan tol hingga pelabuhan.

Upaya lainnya, kata Agus, adalah pendalaman pasar keuangan. "Agar sumber dana untuk membiayai pembangunan tersedia," tutur Agus.

Agus mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia masih belum menggembirakan, termasuk Indonesia. Harga komoditas pun masih belum bangkit. Kondisi tersebut diperkeruh dengan hasil referendum Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.

Namun Agus mengatakan kondisi ekonomi Indonesia masih terhitung baik dibanding beberapa negara lain. Ia mengatakan inflasi dan neraca perdagangan masih terjaga. Defisit pun masih dalam rentang aman.

VINDRY FLORENTIN




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya