Didorong Hasil Lelang Penjualan, Harga SUN Berpeluang Naik

Reporter

Rabu, 3 Agustus 2016 13:06 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - PT MNC Securities memprediksi harga surat utang negara (SUN pada perdagangan Rabu (3 Agustus 2016) masih akan berpeluang naik dengan masih didorong oleh hasil lelang penjualan SUN. Analis fixed income PT MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan tingginya minat investor untuk menempatkan dananya di SUN yang tercermin pada jumlah penawaran yang masuk pada lelang kemarin.

Masuknya penawaran pada lelang kemarin, menurut Saputra, akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga SUN pada perdagangan hari ini. "Hal tersebut juga dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan tingkat suku bunga acuan oleh Bank Indonesia setelah data inflasi di bulan Juli 2016 yang masih terkendali," ujarnya seperti dikutip dalam riset, Rabu, 3 Agustus 2016.

Hanya saja, kata Saputra, pelaku pasar masih akan menantikan data pertumbuhan ekonomi untuk kuartal II 2016. Kalangan analis memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 3,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ) dan sebesar 5 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2015 (YoY).

Adapun secara teknikal, harga SUN masih berada pada area konsolidasi dimana hal tersebut akan menyebabkan harga SUN akan cenderung bergerak mendatar (sideways) dalam jangka pendek. Selain itu harga SUN yang berada pada area jenuh beli (overbought) akan membatasi potensi berlanjutnya tren kenaikan harga dalam jangka pendek.

Dengan kondisi tersebut, maka MNC menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN. "Strategi trading dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga dengan pilihan pada seri FR 0071, FR 0052, FR 0054, FR 0058, FR 0065, FR 0068, FR 0072 dan FR 0067,” katanya.

Kemarin, pemerintah meraup dana senilai Rp18 triliun dari hasil lelang SUN seri SPN 03161104 (New Issuance), SPN 12170804 (New Issuance), FR 0053 (Reopening), FR 0056 (Reopening) dan FR 0073 (Reopening). Pada lelang yang diadakan kemarin, total penawaran yang masuk senilai Rp 45,883 triliun dari lima seri SUN yang ditawarkan oleh pemerintah.

Jumlah penawaran terbesar didapati pada Obligasi Negara seri FR0056, yaitu senilai Rp 16,72 triliun dengan tingkat imbal hasil yang diminta oleh investor berkisar antara 6,83 - 7,5 persen. Adapun, jumlah penawaran terendah didapati pada Surat Perbendaharaan Negara seri SPN 12170804, senilai Rp 2,857 triliun dengan tingkat imbal hasil yang diminta oleh investor berkisar antara 6,08 - 6,75 persen.

Sementara itu dari pasar surat utang global, imbal hasilnya pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami kenaikan. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 1,5506 persen dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,522 persen.

Imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama juga ditutup naik pada level -0,033 persen dari posisi penutupan di hari Senin yang sebesar -0,1 persen. Begitu pula dengan imbal hasil surat utang Jepang yang ditutup naik pada level -0,08 persen sebagai respon terhadap kebijakan fiskal yang disampaikan oleh Pemerintah Jepang.

BISNIS.COM

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

8 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

10 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

11 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

30 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

42 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

51 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

52 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

54 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya