Kinerja Perbankan Syariah Kewalahan  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 2 Agustus 2016 11:32 WIB

Ilustrasi perbankan Syariah. muslimdaily.net

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sempat menunjukkan pertumbuhan positif, laba perbankan syariah tercatat menurun signifikan memasuki periode kuartal II 2016.

Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, laba perbankan syariah per Mei 2016 mencapai Rp 686 miliar atau turun 37,81 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,10 triliun. Per Mei 2016, bank umum syariah (BUS) mencatatkan kerugian hingga Rp 14 miliar setelah pada periode yang sama tahun lalu mencatatkan laba sebesar Rp 415 miliar.

Sementara itu, unit usaha syariah (UUS) mencatatkan laba sebesar Rp 700 miliar per Mei 2016, naik tipis sebesar 1,59 persen secara tahunan dari Rp 689 miliar. Jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, laba bank syariah terus bertumbuh meski menunjukkan perlambatan di tengah kondisi perekonomian yang belum kondusif.

Pada April 2016, OJK mencatat laba bank syariah mencapai Rp 939 miliar atau naik 7,19 persen dari April 2015 senilai Rp 876 miliar. Sepanjang 2015, laba bank syariah tercatat senilai Rp 1,79 triliun atau tumbuh 3,06 persen secara tahunan dari Rp 1,73 triliun.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Mulya E. Siregar mengatakan sama halnya dengan perbankan konvensional, penurunan laba bank syariah terjadi karena kondisi makro ekonomi yang masih menunjukkan perlambatan. Terlebih, perbankan syariah juga turut menyalurkan pembiayaan korporasi ke sektor komoditas, terutama pertambangan, yang menyebabkan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) bank syariah membengkak.

Per Mei 2016, NPF bank syariah juga menunjukkan kenaikan. Memasuki periode kuartal II 2016, rasio pembiayaan macet gross BUS tercatat sebesar 6,17 persen atau naik 73 bps secara tahunan dari 5,44 persen. Sementara NPF gross UUS per Mei 2016 tercatat sebesar 3,97 persen atau naik 102 bps secara tahunan dari 2,95 persen.

“Betul , kami minta supaya mereka segera melakukan PPAP, jangan lama-lama, kalau tidak nanti bisa repot,” ujar Mulya saat ditemui di Jakarta, Jumat, 29 Juli 2016.

Mulya menambahkan, sebenarnya kondisi perbankan syariah saat ini telah diantisipasi oleh regulator selama 2010-2013. Saat itu, perbankan syariah mengebut ekspansi pembukaan kantor cabang dan kantor cabang pembantu mengingat bisnis syariah tengah memasuki masa kejayaan.

“Saya bilang nanti bisa tersandung kalau larinya kecepatan. Ya sekarang menuainya, cost -nya kan itu besar buka cabang, sedangkan yang didapat tidak sebanding,” kata Mulya.

Meski demikian, Mulya mengatakan saat ini perbankan syariah sedang gencar melakukan efisiensi dan perubahan fokus bisnis untuk mengoptimalkan kembali perolehan pendapatan. Menurutnya, perbankan syariah sudah mulai melakukan penutupan kantor cabang dan fokus pada bisnis ritel yang cenderung memiliki risiko lebih minim.

Seperti diketahui, OJK mencatat jumlah kantor yang dimiliki BUS dan UUS memang berkurang. Per Mei 2016, jumlah kantor BUS tercatat sebanyak 1.844 unit menurun dibandingkan dengan Mei 2015 sebanyak 2.133 unit. Sementara itu, jumlah kantor UUS per Mei 2016 tercatat sebanyak 313 unit, menurun dibandingkan dengan Mei 2015 sebanyak 327 unit.

Beberapa bank pun mulai mengalihkan fokus bisnisnya dari korporasi ke ritel.

BISNIS


Berita terkait

BSI Masuk Jajaran Top 10 Global Islamic Bank

48 hari lalu

BSI Masuk Jajaran Top 10 Global Islamic Bank

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI, masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar dengan harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat sehingga mendorong market capitalization atau market cap perseroan menembus Rp131,47 triliun.

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan POJK Perbankan Syariah, Tata Kelola Syariah jadi Kewajiban

57 hari lalu

OJK Terbitkan POJK Perbankan Syariah, Tata Kelola Syariah jadi Kewajiban

OJK menerbitkan POJK Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penerapan Tata Kelola Syariah Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Baca Selengkapnya

Dukung Keuangan Syariah, OJK Dorong Spin Off Unit Usaha Syariah dan BPRS Melantai di Bursa

26 Februari 2024

Dukung Keuangan Syariah, OJK Dorong Spin Off Unit Usaha Syariah dan BPRS Melantai di Bursa

OJK ingin memperkuat keuangan syariah dengan mendorong BPRS melantai di Bursa dan spin off unit usaha syariah perbankan.

Baca Selengkapnya

Selain BTN-Mualamat, OJK Sebut Ada 3-4 Bank Syariah Lain yang Bakal Merger

21 Februari 2024

Selain BTN-Mualamat, OJK Sebut Ada 3-4 Bank Syariah Lain yang Bakal Merger

Beberapa bank syariah yang berencana merger masih dalam tahap pembicaraan pendahuluan.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Lampu Hijau Merger BTN Syariah dengan Muamalat, Aset Tembus Rp 100 T

21 Februari 2024

OJK Beri Lampu Hijau Merger BTN Syariah dengan Muamalat, Aset Tembus Rp 100 T

OJK mengatakan merger bank syariah penting untuk mengembangkan industri keuangan syariah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

OJK Tetapkan Bembi Juniar sebagai Direktur Utama Hijra Bank

7 Februari 2024

OJK Tetapkan Bembi Juniar sebagai Direktur Utama Hijra Bank

Penunjukan Bembi sebagai Direktur Utama Hijra Bank oleh OJK diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis bank syariah tersebut.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Jalin Kerjasama dengan Duha Syariah

29 Januari 2024

Pegadaian Jalin Kerjasama dengan Duha Syariah

PT Pegadaian (Persero) menjalin kerjasama dengan penyedia layanan pembiayaan dan pendanaan berbasis syariah, Duha Syariah.

Baca Selengkapnya

4 Cara Mencari ATM BSI Terdekat, Bisa Gunakan Google Maps

23 Januari 2024

4 Cara Mencari ATM BSI Terdekat, Bisa Gunakan Google Maps

Untuk mencari ATM BSI terdekat cukup mudah. Anda bisa memanfaatkan aplikasi Google Maps hingga website resmi BSI. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Waketum MUI Tolak Rencana Merger Bank Muamalat dan BTN Syariah, Ini 2 Alasan Utamanya

23 Januari 2024

Waketum MUI Tolak Rencana Merger Bank Muamalat dan BTN Syariah, Ini 2 Alasan Utamanya

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menolak rencana merger antara Bank Muamalat Indonesia dengan BTN Syariah. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Ungkap Investor Timor Tengah Bidik 20 Persen Saham BSI

20 Desember 2023

Erick Thohir Ungkap Investor Timor Tengah Bidik 20 Persen Saham BSI

Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan perkembangan soal calon investor dari Timur Tengah di BSI.

Baca Selengkapnya