BI Prediksi Fed Fun Rate Hanya Naik Sekali Tahun Ini

Reporter

Senin, 1 Agustus 2016 19:45 WIB

Gubernur Deputi Gubernur Perry Warjiyo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bali - Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memprediksi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat Fed Fund Rate hanya sekali tahun ini. Prakiraan ini diambil berdasarkan pernyataan Presiden The Fed New York William C. Dudley bahwa indikator kebijakan moneter Amerika Serikat mengarah pada pertahanan suku bunga di level 0,25 persen hingga akhir 2017 atau sesuai dengan kerangka jangka panjang mereka.

“Dari pandangan itu, kemungkinan kenaikan FFR sekali tahun ini,” kata Perry dalam rangkaian pertemuan gubernur bank sentral dengan The Fed di Nusa Dua, Bali, Senin, 1 Agustus 2016.

Tahun depan, Perry memprediksi The Fed bakal menaikkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali. “Itu pun tak setinggi tahun sebelumnya.” Bank Indonesia akan terus memantau kebijakan kondisi ekonomi Amerika Serikat dan pembuat kebijakan The Fed untuk memitigasi risiko.

Presiden Federal Reserve New York William Dudley mengatakan peningkatan suku bunga acuan The Fed tak akan dilakukan dalam waktu dekat lantaran mempertimbangkan kondisi perekonomian dalam dan luar negeri.The Fed masih mempertahankan suku bunga di level 0,25 persen hingga akhir tahun 2017.

Namun, jika asumsi ekonomi Amerika Serikat sesuai ekspektasi, Dudley yakin pemerintah akan mempercepat kebijakan moneter untuk menggenjot inflasi dan jumlah lapangan kerja. “Di mata saya, ekspektasi pasar dari kenaikan harga berjangka terlalu puas.Mereka tidak mempertimbangkan kemungkinan ekonomi dapat melebihi ekspektasi, atau risiko pertumbuhan akibat Brexit dapat diatasi,” kata Dudley dalam sambutannya.

Komite Pembuat Kebijakan The Fed (FOMC) tetap menjaga overnight rate di kisaran 0,25-0,5 persen setelah kenaikan terakhir pada Desember tahun lalu. Di lain sisi, Dudley pesimistis pengetatan kebijakan moneter Amerika dilakukan tahun ini mengingat banyaknya penghambat seperti pertumbuhan ekonomi yang stagnan di level 2,1 persen selama tujuh tahun terakhir. Perbaikan pasar tenaga kerja ternyata tak mengurangi tingkat pengangguran.

The Fed juga mempertimbangkan kondisi keuangan negara lain terutama akibat referendum Inggris (British Exit). Musababnya, pelemahan ekonomi negara lain membuat dolar Amerika terus menguat sehingga investor lari ke negeri paman sam ini. “Sebaliknya, suku bunga AS telah turun seiring dengan jalur suku bunga asing dan dolar telah dihargai hanya sedikit,” kata Dudley.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya