Inflasi Juli 0,69 Persen, Ini Penyumbangnya  

Reporter

Senin, 1 Agustus 2016 13:56 WIB

Pedagang merapikan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 1 Februari 2016. Harga bawang naik dari 20 ribu rupiah menjadi 22 ribu rupiah perkilogram. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan inflasi Juli 2016 tercatat 0,69 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 125,15. Inflasi sedikit meningkat dibanding Juni, yaitu 0,66 persen.

"Inflasi Juli dipengaruhi bulan puasa dan Lebaran," ucap Suryamin di kantor BPS, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2016.

Suryamin berujar, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga beberapa komoditas. Komoditas tersebut antara lain tarif angkutan udara, tarif angkutan antarkota, dan tarif kereta api.

Sedangkan komoditas bahan makanan yang naik adalah bawang merah, daging ayam ras, kentang, ikan segar, beras, cabai merah, daging sapi, bayam, petai, apel, cabai rawit, kepala, nasi, lauk, gula pasir, serta rokok filter. Uang sekolah dasar dan sekolah menengah atas serta biaya bimbingan belajar juga meningkat. Begitu pula dengan tarif listrik, emas perhiasan, dan tarif kontrak rumah yang naik pada Juli 2016.

Awal Juli, konsumsi bahan makanan masih tinggi. Kontribusi kelompok bahan makanan terhadap inflasi Juli mencapai 1,12 persen. Sedangkan andil terbesar dalam inflasi berasal dari kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan, yaitu 1,22 persen.

Dalam lima tahun terakhir, Suryamin menuturkan inflasi Juli yang paling rendah. Inflasi Juli 2012 tercatat 0,70 persen, 2013 sebesar 3,29 persen, 2014 tercatat 0,93 persen, dan 2015 sebesar 0,93 persen.

Suryamin menambahkan, dari total 82 kota IHK, 78 kota mengalami inflasi. Sedangkan empat kota lain mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen dengan IHK 133,37. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Gorontalo sebesar 0,06 persen dengan IHK 121,72. Deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,10 persen dengan IHK 126,38, dan yang terendah terjadi di Maumere sebesar 0,05 persen dan IHK 117,41.

Tingkat inflasi tahun kalender 2016 tercatat 1,76 persen. Sedangkan inflasi Juli secara YOY sebesar 3,21 persen. Komponen inti Juli 2016 mengalami inflasi 0,34 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender 1,53 persen, dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun 3,49 persen.

VINDRY FLORENTIN




Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

13 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

13 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

13 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

13 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

13 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya