Produksi Tembakau Menurun, Industri Rokok Terpaksa Impor

Reporter

Minggu, 31 Juli 2016 18:17 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jember - Head of Regulatory Affairs, International Trade, & Communications PT HM Sampoerna Tbk Elvira mengatakan dalam lima tahun terakhir, rata-rata produksi tembakau di dalam negeri selalu di bawah 200 ribu ton per tahun. Padahal permintaan berkisar 320 ribu ton per tahun. "Artinya, ada kekurangan (shortage) sekitar 120 ribu ton dari permintaan industri sebesar 320 ribu ton," katanya di Jember, Jawa Timur, Sabtu, 30 Juli 2016.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian pada 2014, hasil panen tembakau mencapai 163.187 ton. Sedangkan permintaan industri setiap tahun mencapai sekitar 300 ribu ton. Padahal, di Indonesia, kurang-lebih terdapat 550 ribu petani tembakau. "Akibatnya, Indonesia, yang juga negara produsen rokok kretek terbesar di dunia, terpaksa mengimpor tembakau dari luar negeri," tuturnya.

Menurut Elvira, kekurangan pasokan tembakau ini dilatarbelakangi beberapa faktor, antara lain keterbatasan modal, teknik pertanian tradisional yang tidak efisien, kurangnya dukungan teknis dan infrastruktur pertanian, serta minimnya akses pasar secara langsung oleh petani sehingga keuntungan berkurang.

Elvira mengatakan kunci utama meningkatkan produktivitas tembakau adalah meningkatkan sumber daya manusia, jaringan kemitraan bisnis, dan peningkatan daya saing. Salah satunya melalui program kemitraan dengan petani tembakau.

Program kemitraan itu adalah sistem produksi terintegrasi (integrated production system/IPS) yang telah dilakukan Sampoerna sejak 2009 di beberapa sentra penanaman tembakau, termasuk di Jember. Elvira mengatakan ada sekitar 27 ribu petani yang telah bergabung dalam sistem IPS untuk menggarap lahan yang tersebar di Rembang, Lombok, Wonogiri, Malang, Jember, Blitar, dan Lumajang.

Manajer PT Sadana Arif Nusa Eko Harianto, selaku perusahaan penyuplai tembakau untuk Sampoerna, mengklaim ada peningkatan produksi tembakau antara sebelum dan setelah ada kemitraan. Eko mengaku menangani sekitar 1.000 petani dengan luas lahan 1.600 hektare. "Sementara sebelumnya per hektare sekitar 1,2 ton, saat ini bisa mencapai 1,6 ton per panen," katanya.

Sunaryo, salah satu petani tembakau di Kecamatan Sukowono, Jember, berujar ia banyak menerima manfaat dengan bergabung dalam program kemitraan IPS. "Terutama soal teknologi untuk efisiensi kerja dan biaya. Yang penting lagi ada jaminan pasar setelah panen," ujarnya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Bawaslu Minta Acara Salawatan yang Akan Dihadiri Gibran di Jember Ditunda

10 Januari 2024

Bawaslu Minta Acara Salawatan yang Akan Dihadiri Gibran di Jember Ditunda

Bawaslu Kabupaten Jember meminta acara Salawat Kebangsaan yang akan dihadiri cawapres Gibran Rakabuming Raka untuk ditunda.

Baca Selengkapnya

Sampoerna Buka Lowongan Kerja Bagi Fresh Graduate, Cek Persyaratannya

28 Juli 2023

Sampoerna Buka Lowongan Kerja Bagi Fresh Graduate, Cek Persyaratannya

PT HM Sampoerna Tbk. atau Sampoerna membuka lowongan kerja untuk mengisi posisi Graduate Trainee 2023.

Baca Selengkapnya

2 Karyawan PT HM Sampoerna Ajukan Gugatan Usai Dipecat Secara Sepihak

12 April 2023

2 Karyawan PT HM Sampoerna Ajukan Gugatan Usai Dipecat Secara Sepihak

Dua karyawan PT HM Sampoerna mengajukan gugatan karena dipecat dengan alasan yang tak jelas.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Kuliner Khas Kabupaten Jember

2 Januari 2023

Rekomendasi 5 Kuliner Khas Kabupaten Jember

Pecel gudeg biasa disajikan dengan aneka bahan pelengkap seperti daging, cecek, rempeyek, dan sambal khas di Kabupaten Jember.

Baca Selengkapnya

Keunikan Kabupaten Jember: Penghasil Tembakau Terbaik di Dunia

2 Januari 2023

Keunikan Kabupaten Jember: Penghasil Tembakau Terbaik di Dunia

Jenis tembakau yang terkenal dari Kabupaten Jember adalah Besuki na-oogst.

Baca Selengkapnya

Himpunan Anak Media (HAM) Merayakan Ulang Tahun ke 15 di Kabupaten Jember

26 November 2022

Himpunan Anak Media (HAM) Merayakan Ulang Tahun ke 15 di Kabupaten Jember

HAM berkolaborasi dengan Dafam Hotel Management dan Pemerintah Kabupaten Jember untuk membangkitkan serta memulihkan kembali pariwisata di daerah yang terkenal sebagai kota festival ini.

Baca Selengkapnya

Bos Wismilak Meninggal, Ini Profil Willy Walla

1 Oktober 2022

Bos Wismilak Meninggal, Ini Profil Willy Walla

Siapakah Willy Walla, Komisaris Utama PT Wismilak Inti Makmur Tbk yang meninggal. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Michelle Sampoerna Bergelut dalam Filantropi, Kelola Putera Sampoerna Foundation

5 September 2022

Michelle Sampoerna Bergelut dalam Filantropi, Kelola Putera Sampoerna Foundation

Michelle Sampoerna adalah putri konglomerat Putera Sampoerna. Ia bergelut dalam dunia filantropis dengan mengelola Putera Sampoerna Foundation.

Baca Selengkapnya

Mengenal Vassilis Gkatzelis, Presiden Direktur HM Sampoerna yang Baru

11 Juni 2022

Mengenal Vassilis Gkatzelis, Presiden Direktur HM Sampoerna yang Baru

PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) baru saja melakukan perubahan direksi.

Baca Selengkapnya

Berikut Jadwal Sampoerna Agro Bagi-bagi Dividen Rp 135 Per Saham

3 Juni 2022

Berikut Jadwal Sampoerna Agro Bagi-bagi Dividen Rp 135 Per Saham

PT Sampoerna Agro Tbk.(SGRO) sepakat membagikan dividen tunai tahun buku 2021 senilai total Rp245,51 miliar.

Baca Selengkapnya