TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Yudha Bhakti Tbk. mencatatkan raihan laba sebelum pajak senilai Rp40,70 miliar pada semester I/2016. Secara tahunan, laba yang dicatatkan pada paruh pertama ini naik sebesar 157,59% atau 136,03% dibandingkan akhir tahun lalu.
Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Arifin Indra mengatakan peningkatan laba perseroan seiring dengan penyaluran kredit sebesar 23,35% secara tahunan (year on year) dari Rp2,3 triliun menjadi Rp2,9 triliun.
“Peningkatan laba ini tidak lepas dari usaha kami dalam mengelola pendanaan dan portofolio kredit perseroan,” ujarnya dalam paparan kinerja Bank Yudha Bhakti di Jakarta, Kamis (28 Juli 2016).
Arifin menyatakan penyaluran pinjaman emiten dengan kode saham BBYB sepanjang semester I/2016 disokong oleh kredit konsumer, terutama kredit pensiun yang tumbuh 36,59% dibandingkan akhir tahun lalu (year to date) dari Rp1,49 triliun menjadi Rp1,73 triliun.
Bisnis kredit pensiunan masih akan menjadi fokus bisnis perseroan ke depannya. Arifin menyebutkan untuk bisa menjaga kinerja di bisnis ini, pihaknya mengandeng PT Asabri, sebagai pemegang saham, dan PT Taspen untuk menyalurkan kredit pensiunan.
Dari sisi himpunan dana pihak ketiga (DPK), Bank Yudha Bhakti mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,39% y-t-d dari Rp2,96 triliun menjadi Rp3,00 triliun.
Simpanan berjangka atau deposito mendominasi himpunan DPK perseroan dengan porsi sebesar 90,6% terhadap total dana masyarakat yang dihimpun.
BISNIS
Berita terkait
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
12 menit lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
8 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
9 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
12 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri
19 hari lalu
Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.
Baca SelengkapnyaBank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
22 hari lalu
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.
Baca SelengkapnyaTerkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional
24 hari lalu
Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam
Baca SelengkapnyaBCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran
24 hari lalu
BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi
26 hari lalu
Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.
Baca SelengkapnyaOJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha
27 hari lalu
OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?
Baca Selengkapnya