Sejumlah kapal nelayan ditambatkan di Pesisir Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, 9 Juni 2016. Sebagian besar nelayan terpaksa tidak melaut akibat tingginya gelombang dan cuaca buruk beberapa hari terakhir. ANTARA/Adeng Bustomi
TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca buruk yang melanda perairan Kepulauan Seribu berdampak pada penghasilan nelayan pancing dan tangkap.
"Sudah tiga hari ini kami tidak melaut karena cuaca buruk," kata Agus Komarudin (34), nelayan Pulang Panggang, Kamis (28 Juli 2016).
Agus mengaku sengaja tidak memaksakan diri melaut. Sebab di saat cuaca buruk seperti ini, hasil tangkapan ikan sedikit dan hanya cukup untuk makan.
"Selain bahaya, hasilnya juga hanya cukup untuk dimasak atau dimakan sendiri," ujarnya.
Ia mengungkapkan, selama cuaca ektrem ini, para nelayan tidak berani mencari ikan ke tengah laut. Tapi di perairan belakang Pulau Panggang.
"Kalau cuaca bagus, perhari kami rata-rata dapat tiga hingga lima kilogram ikan tongkol dan lencang. Kalau saat ini susah," tandasnya.
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
11 hari lalu
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.
