Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II, Jakarta, 27 Juli 2016. Dalam reshuffle jilid II ini tampak nama Sri Mulyani yang kembali mendapat mandat menjadi Menteri Keuangan setelah sebelumnya ia pernah menjabat pada kabinet Indonesia Bersatu II. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai keputusan Presiden Joko Widodo menempatkan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan adalah keputusan yang tepat. Menurut dia, Sri Mulyani mampu mengatasi masalah ekonomi di Indonesia.
"Sri Mulyani jelas ketokohan dan kemampuannya. Saya kira bagus," kata Aburizal di Jakarta Convention Center, Rabu, 27 Juli 2016. Menurut dia, penanganan ekonomi akan lebih baik. "Dengan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, penanganan ekonomi bisa lebih baik.”
Selain itu, ia mengapresiasi keputusan penempatan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli yang membawahi Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.
Ini ketiga kalinya Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan. Pada pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono, dia dua kali menjabat Menteri Keuangan, yakni di Kabinet Indonesia Bersatu I dan II. Namun, karena gonjang-ganjing politik di Tanah Air dalam kasus Bank Century pada 2010, Sri Mulyani memutuskan mengundurkan diri dan menjadi Managing Director World Bank.