Irigasi Waduk Pacal Bojonegoro Paling Aman Untuk Palawija

Reporter

Senin, 25 Juli 2016 09:50 WIB

Petani berjalan diantara sawah dan kincir air di Sungai Citanduy, Kampung Sukasirna, Tasimalaya, Jawa Barat, 12 Juli 2015. Kincir air yang dibuat hasil swadaya para petani ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengairan sawah saat musim kemarau. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tidak memprogramkan air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, untuk mengairi tanaman padi sepanjang daerah irigasinya pada musim tanam (MT) II.

"Program pemanfaatan air Waduk Pacal setelah panen tanaman padi untuk musim tanam selanjutnya bukan untuk mengairi tanaman padi," kata Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Dodi Sigit Wijaya, di Bojonegoro, Senin (25 Juli 2016).

Namun, menurut dia, program pemanfaatan air Waduk Pacal yang paling aman yaitu untuk tanaman palawija, meskipun air yang tertampung masih maksimal. "Karena ada tambahan air hujan," ujarnya.

Oleh karena itu, tujuh himpunan petani pemakai air (HIPPA) yang membawahi puluhan HIPPA di sepanjang daerah irigasinya sudah memperoleh pemberitahuan program pemanfaatan air Waduk Pacal.

Bahkan, Dinas Pengairan meminta tujuh HIPPA membuat surat pernyataan tidak menanam padi pada MT II, tapi menanam palawija. "Surat pernyataan juga berisi petani yang tetap menanam padi kalau gagal panen tidak boleh menuntut siapapun, termasuk dinas pengairan," katanya, menegaskan.

Pengawas Waduk Pacal Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Jasmani, menjelaskan pintu pengeluaran air Waduk Pacal ditutup sejak dua hari lalu.

Sebelumnya, lanjut dia, air Waduk Pacal dikeluarkan sekitar 5 meter kubik per detik untuk mengairi tanaman padi MT I di sepanjang daerah irigasinya dengan luas lebih dari 16.000 hektare.

"Saat ini tanaman padi MT I tidak lagi membutuhkan air, sebab sudah mulai panen," ucapnya.

Saat ini, katanya, ketinggian air pada papan duga Waduk Pacal mencapai 113,45 meter dengan tampungan efektif 18,4 juta meter kubik.

"Ketinggian air Waduk Pacal bertambah karena memperoleh tambahan air hujan dalam dua hari terakhir," ucapnya.

Data di kantor Dinas Pengairan, Waduk Pacal memiliki daerah irigasi pertanian seluas 16.624 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Balen, Kapas, Sumberrejo, Kepohbaru, dan Baureno.

Pada awal dibangun Belanda pada 1933, Waduk Pacal mampu menampung air mencapai 42 juta meter kubik.

Namun sekarang daya tampungnya menurun, disebabkan sedimen yang masuk waduk mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, yang dipengaruhi rusaknya daerah tangkapan air di wilayah setempat.


ANTARA

Berita terkait

Menyusuri Hatta Falaj, Saluran Irigasi Kuno Bawah Tanah di Dubai

12 hari lalu

Menyusuri Hatta Falaj, Saluran Irigasi Kuno Bawah Tanah di Dubai

Hatta Falaj di Dubai mengalirkan air dari bawah pengunungan Hajar untuk kebutuhan pertanian dan minum warga di masa lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

38 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

51 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Karian di Banten Senilai Rp 2,2 Triliun yang Baru Diresmikan Jokowi

8 Januari 2024

Profil Bendungan Karian di Banten Senilai Rp 2,2 Triliun yang Baru Diresmikan Jokowi

Bendungan Karian yang diresmikan Presiden Jokowi pada hari ini telah dibangun sejak tahun 2015 dan menelan anggaran hingga Rp 2,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Kementan Kawal Ketat Penggunaan Air dan Normalisasi Irigasi Tersier

23 Oktober 2023

Kementan Kawal Ketat Penggunaan Air dan Normalisasi Irigasi Tersier

Mengejar produksi 35 juta ton Beras, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai strategi untuk menggunakan sumber air yang tersedia selama El Nino ini

Baca Selengkapnya

Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Pantau Proyek Irigasi di Jawa Timur, di Mana Saja Lokasinya?

21 Oktober 2023

Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Pantau Proyek Irigasi di Jawa Timur, di Mana Saja Lokasinya?

Satgassus Pencegahan Korupsi Polri bergerak ke Jawa Timur, untuk memantau sejumlah proyek peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi.

Baca Selengkapnya

3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

21 Oktober 2023

3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

Kabupaten Bojonegoro punya hari jadi pada 20 Oktober 1677 silam, atau genap berusia 346 tahun. Ini kuliner yang wajib dicicipi jika mengunjunginya.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

20 Oktober 2023

Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

Kabupaten Bojonegoro juga memiliki sejarah, kuliner, dan sumber daya alam melimpah yang banyak dijadikan sebagai obyek pariwisata.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Nama Erick Thohir Mencuat sebagai Cawapres Prabowo, Imbas Argo Semeru Anjlok 3.851 Tiket Kereta Dibatalkan

20 Oktober 2023

Terpopuler: Nama Erick Thohir Mencuat sebagai Cawapres Prabowo, Imbas Argo Semeru Anjlok 3.851 Tiket Kereta Dibatalkan

Nama Erick Thohir mencuat sebagai Cawapres Prabowo Subianto jelang pendaftaran Capres dan Cawapres di KPU.

Baca Selengkapnya

Kementan dan Kementerian PUPR Kerja Sama Pembangunan Irigasi, Genjot Produksi Beras 35 Juta Ton

19 Oktober 2023

Kementan dan Kementerian PUPR Kerja Sama Pembangunan Irigasi, Genjot Produksi Beras 35 Juta Ton

Kementan dan Kementerian PUPR menggelar rapat koordinasi soal infrastruktur irigasi pertanian.

Baca Selengkapnya