TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 21 Juli 2016, ditutup melemah menyusul keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada 6,50 persen yang direspon negatif oleh investor.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI ditutup melemah sebesar 25,85 poin atau 0,49 persen menjadi 5.216,97, sedangkan indeks kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 melemah 6,99 poin (0,77 persen) menjadi 898,85.
"IHSG tertekan dengan volume yang cukup tinggi. Tekanan itu terjadi menjelang penutupan perdagangan setelah pengumuman tingkat suku bunga acuan (BI Rate) yang diluar estimasi investor," kata Analis Reliance Securities Lanjar Nafi.
Ia mengemukakan Bank Indonesia mempertahankan BI Rate pada level 6,5 persen sedangkan estimasi sebelumnya yang berkembang bakal turun sebesar 25 basis poin (bps).
RDG Bank Indonesia pada 20-21 Juli 2016 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6,50 persen, dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 4,50 persen dan Lending Facility sebesar 7,00 persen.
"Sentimen itu dijadikan alasan investor untuk melakukan aksi ambil untung," katanya.
Meskipun demikian, lanjut dia, investor asing yang masih melakukan aksi beli saham menahan tekanan IHSG BEI lebih dalam. Berdasarkan data BEI, investor asing kembali membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp494,978 miliar pada Kamis ini (21 Juli 2016).
Frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 304.456 kali dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,79 miliar lembar saham senilai Rp7,21 triliun.
Dari bursa regional dilaporkan, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 118,01 poin (0,54 persen) ke level 22.000,49, indeks Nikkei 225 bursa Tokyo naik 128,33 poin (0,77 persen) ke level 16.810,22, dan Straits Times Singapura melemah 5,26 poin (0,18 persen) ke posisi 2.940,48.
ANTARA
Berita terkait
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?
7 jam lalu
PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.
Baca SelengkapnyaFreeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi
2 hari lalu
Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
3 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
6 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
10 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaHarga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik
10 hari lalu
Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024
10 hari lalu
PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
11 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
13 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
17 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca Selengkapnya