Anomali Cuaca, Produksi Bawang Merah Turun 50 Persen  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 20 Juli 2016 18:07 WIB

Seorang petani sedang memasukan bawang merah saat panen, di desa Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (29/12). Harga bawang merah saat ini mengalami penurunan harga secara drastis Rp 8 ribu per kilogram dari Rp. 20ribu per kilogram.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Brebes - Produksi bawang merah pada masa panen Juli ini menurun 50 persen. Anjloknya produktivitas bumbu utama dapur itu diduga karena cuaca yang tak menentu dalam beberapa pekan terakhir ini. “Bulan ini produktivitasnya buruk sekali,” kata Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari di Brebes, Jawa Tengah, Rabu, 20 Juli 2016.

Juwari mengungkapkan, produksi bawang merah pada Juli ini 6-7 ton per hektare. Padahal, normalnya, dalam 1 hektare bisa dihasilkan hingga 12 ton. “Turun 50 persen,” ujarnya.

Sebelumnya, asosiasi mengira pasokan bawang merah pada Juli ini akan berlimpah lantaran banyak daerah mengalami panen raya di Jawa Tengah. Daerah itu antara lain Brebes, Kendal, Tegal, dan Cirebon. Asosiasi saat itu memprediksi ada 3.000 hektare lahan yang siap panen, dengan produktivitas 36 ribu ton. Namun, karena cuaca buruk, hasil panen bawang merah kali ini hanya sekitar 18 ribu ton.

Penurunan produksi ini juga disebabkan banyaknya lahan pertanian yang dilanda banjir. Kualitas bawang merah memburuk karena terendam air. Di Kecamatan Wanasari, Brebes, kata Juwari, ada sekitar 100 hektare sawah yang terkena banjir. Di antaranya di Desa Siasem, Sidamulya, dan Lengkong. “Selain tidak produktif, kualitas bawang menurun,” ujar dia.

Penurunan produktivitas ini mempengaruhi harga di tingkat petani. Menurut Juwari, saat ini petani membanderol harga bawang merah Rp 26-27 ribu per kilogram. Harga itu meningkat tajam dibanding harga bulan lalu, yang di tingkat petani tidak lebih dari Rp 20 ribu per kilogram. “Petani juga tidak mau rugi.”

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tegal, Hendy Andriyanto, mengungkapkan, Juli ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau. Tapi, dalam beberapa hari terakhir, turun hujan di wilayah Pantura. Penyebabnya, ada tekanan rendah di sebelah barat daya Sumatera, sehingga terjadi belokan angin shear line di Jawa. “Kondisi itu memicu pengumpulan uap air di Pulau Jawa sehingga terjadi hujan,” tuturnya.

Menurut Hendy, jika tekanan rendah ini tak berubah menjadi badai tropis, kondisi tersebut akan berlangsung selama dua-tiga hari ke depan. Tapi, jika terjadi badai tropis, wilayah Pulau Jawa akan diguyur hujan hingga sepekan ke depan. Penyebab lain adalah fenomena La Nina. Pada Agustus-Oktober mendatang, La Nina masuk fase moderat.

“Kalau terjadi La Nina, suhu muka air laut hangat, sehingga penguapan air banyak dan menimbulkan awan dan hujan,” ujar Hendy.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Berita terkait

Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

15 hari lalu

Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.

Baca Selengkapnya

2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

17 hari lalu

2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

Tahu petis adalah kudapan asli dari Jawa Tengah, paduan antara tahu goreng dengan sambal petis

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

25 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

25 hari lalu

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.

Baca Selengkapnya

Harga Bawang Putih Naik Jelang Lebaran, Ini 5 Negara Sumber Bawang Putih Indonesia

32 hari lalu

Harga Bawang Putih Naik Jelang Lebaran, Ini 5 Negara Sumber Bawang Putih Indonesia

Harga bawang putih meroket jelang lebaran, muncul opsi impor. Negara mana saja langganan Indonesia?

Baca Selengkapnya

Allicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang

33 hari lalu

Allicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang

Pada gigi berlubang kerap menimbulkan nyeri, Allicin di bawang putih bekerja dengan cara mengurangi perkembangbiakan bakteri pada gigi berlubang.

Baca Selengkapnya

Blusukan ke Pasar Salakan Sulawesi Tengah, Jokowi: Harga Bawang Putih Agak Mahal

40 hari lalu

Blusukan ke Pasar Salakan Sulawesi Tengah, Jokowi: Harga Bawang Putih Agak Mahal

Jokowi mengatakan harga beras di pasar tersebut terpantau sebesar Rp 13.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Keliru, Ombudsman: Rekomendasi Impor Bawang Putih Harusnya Diterbitkan Bapanas, Bukan Kementan

44 hari lalu

Keliru, Ombudsman: Rekomendasi Impor Bawang Putih Harusnya Diterbitkan Bapanas, Bukan Kementan

Ombudsman menyatakan rekomendasi RIPH mestinya diterbitkan Bapanas, bukan Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Beban Anggaran Makan SIang Gratis

28 Februari 2024

Beban Anggaran Makan SIang Gratis

Program makan siang gratis dan susu gratis yang menyedot dana Rp 450 triliun per tahun bakal membebani APBN 2025.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Tahunan Mencapai 2,57 Persen pada Januari 2024

1 Februari 2024

BPS: Inflasi Tahunan Mencapai 2,57 Persen pada Januari 2024

BPS mencatat kenaikan inflasi tahunan yang terjadi pada Januari 2024, yaitu 2,57 persen.

Baca Selengkapnya