Dana Asing Masuk Beri Sentimen Positif Bagi Rupiah

Reporter

Selasa, 19 Juli 2016 15:16 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat berdiskusi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 11 November 2015. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menilai dana asing masuk (capital inflow) ke Indonesia yang mencapai Rp 110 triliun hingga pertengahan Juli ini dapat menjadi sentimen positif bagi nilai tukar rupiah.

"Tanggal 15 Juli ada Rp 110 triliun sedangkan tahun lalu, satu tahun Rp 55 triliun. Kita melihat bahwa ini baik untuk mendukung penguatan rupiah," ujar Agus, usai rapat kerja dengan Komisi XI, di Jakarta, Senin, 18 Juli 2016, malam.

Agus menuturkan, kenaikan capital inflow tersebut disebabkan oleh instrumen investasi di pasar modal, obligasi, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang meningkat.

Dengan sudah disahkan Undang Undang Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty, ia meyakini arus modal asing yang masuk ke Tanah Air akan semakin banyak. "Kalau tadi didiskusikan tentang tax amnesty, kita masih merasa sepanjang tahun ini, kuartal empat ada sumber dana masuk yang cukup kuat," kata Agus lagi.

BI memperkirakan, hingga akhir tahun ini, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berada pada kisaran Rp13.000 per dolar AS. "Year to date sampai 15 Juli 2016 Rp 13.400. Dengan kondisi sekarang ada di kisaran Rp13.090-Rp13.095, akan membuat rata-rata nilai tukar Rp13.000 per dolar AS," ujar Agus.

Sementara itu, untuk 2017, BI memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berada di kisaran Rp 13.300-Rp 13.600 per dolar AS.

Program Tax Amnesty diyakini dapat membantu menarik arus modal asing ke dalam negeri. "Program Tax Amnesty yang akan membawa dana masuk ke Indonesia dalam bentuk repatriasi, membuat ketersediaan valas cukup besar," katanya.

Berdasarkan kajian BI, dengan dukungan tax amnesty, secara baseline pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 dapat mencapai 5,3 persen dan 5,7 persen pada 2017. "Baseline kita, penerimaan negara dalam bentuk tebusan dalam dan luar negeri Rp55 triliun dan repatriasi di kisaran Rp500 triliun," kata Agus pula.


ANTARA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya