Harga Saham Capital Finance Indonesia Melesat 69,23 Persen
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 19 Juli 2016 14:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Harga saham PT Capital Finance Indonesia Tbk (CFI) langsung melesat sebesar 69,23 persen di angka Rp 220 per lembar saham bila dibandingkan saat pertama kalinya saham mereka dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham CASA.
Sebelumnya, pada saat penawaran umum saham perdana atau IPO yang mereka lakukan dari 29 Juni sampai 12 Juli 2016, CFI melepas 5,5 miliar saham. Angka ini setara dengan 47,61 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana dengan nominal Rp 100 per lembar saham, dan ditawarkan pada harga Rp 130 per lembar saham. Dan pada saat perdagangan hari ini, harga saham CFI dibuka di angka Rp 160 lembar saham pada pukul 09.00.
Hingga pukul 11.54 WIB, harga saham CASA masih bertahan di angka Rp 220. Saham sempat berada dalam rentang harga terendah di Rp 160 dan tertinggi di Rp 220. Volume perdagangan sebanyak 128 juta dan nilai transaksi mencapai Rp 27,6 miliar.
Menurut Presiden Direktur CFI Hengky Setiono, melesatnya harga saham CFI akibat permintaan saham CFI yang oversubscribbed hingga 3,05 kali, sehingga investor membeli saham tersebut di pasar sekunder.
“Kemarin waktu book building itu dari 29 Juni sampai 12 Juli. masuk oversubscribbed itu Rp 2,18 triliun, jadi naik 3,05 kali lipat. Karena penjatahan udah selesai, banyak yang tidak kebagian dan ambilnya yang market sekunder,” kata Hengky di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa, 19 Juli 2016.
CFI menjadi emiten ke-10 di 2016 atau emiten ke-531 yang listing di Bursa Efek Indonesia. Dari penawaran umum saham perdana mereka mendapatkan dana Rp 715 miliar. Hengky menuturkan, nantinya uang yang akan diperoleh dari IPO sebanyak 92,2 persen atau Rp 659,2 miliar akan digunakan untuk menambah modal di anak usaha yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yakni PT Capital Indonesia.
Sebanyak 7,45 persen Rp 53,2 miliar untuk mendirikan asuransi berbasis syariah dan sisanya Rp 2,59 miliar akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal di entitas anak perusahaan. “Itu semua akan direalisasikan tahun ini,” ujar Hengky.
Dalam proses IPO, perusahaan yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Sinarmas Sekuritas. Dan penjamin emisi efek di antaranya PT Jasa Utama Capital, PT Phillip Securities Indonesia, PT Valbury Asia Securities, PT Yulie Sekurindo Tbk, PT Panin Sekuritas, dan PT Erdikha Elit Sekuritas.
DESTRIANITA