ADB Tetap Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Reporter

Senin, 18 Juli 2016 20:24 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan terbaru Bank Pembangunan Asia (ADB) masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen pada 2016 dan 5,5 persen pada 2017, meskipun masih terdapat beberapa risiko.

Keterangan pers ADB yang diterima di Jakarta, Senin, 18 Juli 2016, menyatakan risiko yang masih menjadi tantangan perekonomian Indonesia adalah realisasi pendapatan yang lebih kecil dari proyeksi semula sehingga dapat menghambat rencana pemerintah untuk membangun infrastruktur.

Tantangan domestik lainnya adalah pertumbuhan kredit yang terus melemah dan berpotensi memperlambat pulihnya investasi swasta domestik. Sedangkan, risiko eksternal yang utama adalah pertumbuhan global yang lebih lemah dari prakiraan awal dan meningginya gejolak pasar finansial dunia.

Proyeksi ADB tersebut muncul berdasarkan pencapaian perekonomian Indonesia yang tumbuh 4,9 persen pada triwulan pertama 2016, didukung oleh pengeluaran rumah tangga dan investasi yang lebih kuat.

Laju inflasi diperkirakan rendah berkat stabilnya harga bahan bakar, gas cair, dan tarif listrik. Nilai tukar rupiah yang relatif stabil turut mendukung kinerja konsumsi domestik.
Namun, kinerja belanja pemerintah tumbuh 2,9 persen, sesuai dengan tren rendahnya belanja pada triwulan pertama.

Pengeluaran rumah tangga diproyeksikan akan sedikit naik karena inflasi yang moderat, nilai rupiah yang relatif stabil, dan diturunkannya harga energi pada April. Kenaikan jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang telah diumumkan dan gaji ke-14 untuk pegawai negeri juga diperkirakan akan meningkatkan konsumsi rumah tangga.

Secara keseluruhan, laporan ADB menyatakan pertumbuhan perekonomian negara berkembang di kawasan Asia dan Pasifik masih solid karena kinerja yang baik di wilayah Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara.

Pertumbuhan di berbagai kawasan tersebut membantu menahan penurunan perekonomian yang terjadi di Amerika Serikat dan guncangan pasar jangka pendek akibat keputusan rakyat Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit).

Meskipun demikian, ADB memperkirakan perekonomian negara-negara berkembang Asia hanya akan tumbuh 5,6 persen pada 2016, turun dari proyeksi sebelumnya 5,7 persen. Untuk 2017, belum ada perubahan proyeksi pertumbuhan yaitu masih 5,7 persen.

Ekonom Kepala ADB Shang-Jin Wei mengatakan Brexit memiliki pengaruh terhadap mata uang dan pasar modal negara berkembang di Asia, namun dampaknya terhadap ekonomi riil dalam jangka pendek diperkirakan kecil.

"Namun, mengingat lemahnya prospek pertumbuhan ekonomi di negara-negara industri utama, para pembuat kebijakan harus tetap waspada dan tanggap terhadap potensi guncangan eksternal, demi memastikan pertumbuhan di kawasan ini tetap kuat," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

16 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

16 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

22 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

27 Desember 2023

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

IKN telah mengumumkan rencananya untuk merilis Rancangan Dokumen Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada awal tahun 2024.

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya