Lebaran, Garuda Capai Ketepatan Waktu hingga 90 Persen

Reporter

Senin, 18 Juli 2016 12:33 WIB

Pesawat terbang komersil Airbus A330-300 (kiri) dan pesawat terbang komersil Boeing 777-300ER di hanggar Garuda Maintenance Facility, Cengkareng, Tangerang, 1 Februari 2016. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendatangkan Airbus A330-300 dengan Super Diamond Seat Business Class pertama dan Boeing 777-300ER yang kesepuluh. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on time performance (OTP) maskapai nasional Garuda Indonesia mencapai rata-rata 89,5 persen untuk Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan 90 persen untuk semua bandara selama periode musim Lebaran berlangsung sejak 24 Juni hingga Ahad, 17 Juli 2016.

VP Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar mengatakan, selain berkat kerja keras internal Garuda Indonesia, kelancaran operasional tersebut merupakan hasil dukungan Kementerian Perhubungan selaku regulator. Berbagai ketentuan yang diterapkan Kementerian Perhubungan untuk periode peak season, baik arus mudik maupun arus balik, seperti aktivitas ramp check atau uji kelaikan armada transportasi, turut mendukung kelancaran operasional penerbangan.

“Khususnya dalam hal penerapan keamanan dan keselamatan sebagai poin utama dalam operasional penerbangan pada periode dengan lonjakan penumpang yang tinggi," ucap Benny dalam pesan tertulisnya, Senin, 19 Juli 2016.

Selain itu, ujar Beny, Garuda Indonesia menugaskan tim dari berbagai unit kerja standby selama periode musim Lebaran berlangsung. Dengan demikian, semua aspek dalam operasional penerbangan dapat dimonitor.

Selama periode peak season Lebaran tahun 2016, Garuda Indonesia menyiapkan 31.862 kursi penerbangan ekstra untuk mengantisipasi peningkatan trafik penumpang, baik untuk rute domestik maupun internasional. Jumlah kapasitas ekstra tersebut meningkat 33,85 persen dari tahun 2015 sebanyak 23.804 kursi.

Penambahan kapasitas tersebut dilaksanakan melalui pengoperasian pesawat berbadan besar (wide body aircraft) dan penambahan frekuensi penerbangan (extra flight). Dari jumlah total 31.862 kapasitas ekstra tersebut, 12.180 di antaranya disediakan melalui pengoperasian wide body aircraft dan 19.682 sisanya disediakan melalui penambahan frekuensi penerbangan.

Rute domestik yang dilayani Garuda Indonesia dengan kapasitas ekstra pada periode peak season Lebaran tahun ini antara lain Jakarta-Denpasar pergi-pulang (PP), Jakarta-Surabaya PP, Jakarta-Solo PP, Jakarta-Semarang PP, Jakarta-Yogyakarta PP, Jakarta-Palembang PP, Jakarta-Padang PP, Jakarta-Medan PP, Jakarta-Tanjung Pandan PP, Jakarta-Silangit PP, Bandung-Denpasar PP, Surabaya-Balikpapan PP, Surabaya-Banjarmasin PP, Makassar-Balikpapan PP, dan Makassar-Kendari PP. Sedangkan untuk rute internasional adalah Jakarta-Singapura PP, Jakarta-Kuala Lumpur PP, dan Jakarta-Bangkok PP.

Benny menambahkan, jumlah pemudik pengguna jasa penerbangan yang diperkirakan mencapai 4,6 juta penumpang pada musim Lebaran tahun ini merupakan yang terbanyak dibanding pengguna moda transportasi lain. “Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 7,62 persen dari periode peak season tahun lalu sejumlah 4,3 juta penumpang pesawat udara,” tutur Benny.

DESTRIANITA




Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

9 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

15 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

21 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

26 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya