TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto memperkirakan pada perdagangan akhir pekan ini IHSG bergerak konsolidasi di tengah tren bullish (menguat).
Aksi beli spekulatif akan kembali mewarnai saham pertambangan di tengah tren penguatan harga komoditasnya tadi malam. Namun, kata dia, pasar juga mengantispasi rilis data ekspor impor Juni Indonesia yang diperkirakan akan kembali melanjutkan tren penurunannya.
Dari kawasan Asia, pasar akan digerakkan dengan data pertumbuhan ekonomi Cina 2Q16 yang diperkirakan melambat di 6,6 persen (yoy) dibandingkan 1Q16 6,7 persen (yoy).
"IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan support di 5.050 dan resisten di 5.130 berpeluang rebound terbatas," kata David dalam pesan tertulisnya, Jumat, 15 Juli 2016.
Setelah rally (mengalami kenaikan) dalam tiga hari perdagangan awal pekan ini, kemarin IHSG ditutup terkoreksi hingga 50,394 poin (0,98 persen) di 5.083,539 akibat aksi ambil untung pemodal memanfaatkan beberapa isu domestik yang kurang kondusif, seperti gugatan UU Tax Amnesty ke Mahkamah Konstitusi.
Hampir seluruh saham sektoral mengalami koreksi menyusul harga sahamnya yang relatif sudah menguat tinggi dan pasar tengah mengantisipasi rilis kinerja emiten sektoral kuartal dua yang mulai dirilis akhir Juli ini.
Harga saham pertambangan logam dan batubara turut terkoreksi menyusul koreksi harga komoditasnya setelah beberapa hari perdagangan terakhir rally.
Sementara bursa saham global tadi malam melanjutkan tren bullish. Indeks Eurostoxx di kawasan Eropa naik 1,3 persen di 2.963,07, namun indeks FTSE London turun 0,24 persen setelah Bank of England (BoE) secara tidak terduga menahan tingkat bunganya di 0,5 persen di tengah harapan pemangkasan bunganya 25 bp di 0,25 persen pasca Inggris keluar dari Uni Eropa.
Di Wall Street, indeks saham DJIA dan S&P melanjutkan rally, masing-masing menguat 0,73 persen dan 0,53 persen tutup di 18.506,41 dan 2.163,75. Harga minyak mentah di AS menguat 2 persen di US$ 45,68 per barel.
Pasar saham Wall Street bergerak bullish menyusul sentimen spekulasi kebijakan pelonggaran moneter sejumlah negara utama di dunia dan antisipasi terhadap rilis laba 2Q16 sejumlah emiten sektor keuangan yang diperkirakan di atas perkiraan seperti JP Morgan dan Citigroup Inc. yang akan keluar akhir pekan ini.
DESTRIANITA