Pertamina Percepat Realisasi Proyek Listrik Panas Bumi

Reporter

Rabu, 13 Juli 2016 21:39 WIB

Pertamina Geothermal Energy (PGE) Lahedong, Manado. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) melakukan berbagai upaya untuk mempercepat realisasi proyek-proyek panas bumi mulai dari pemboran hingga pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.

"Saat ini semua sedang dikerjakan. Bahkan kami sampai menggunakan delapan rig pemboran dan membangun empat PLTP secara bersamaan, sepertinya kami sudah full speed," ujar Sekretaris Perusahaan PGE Tafif Azimudin di Jakarta, Rabu (13 Juli 2016).

Hingga akhir 2016, kapasitas terpasang PLTP yang dikelola PGE menjadi 542 megawatt (MW) dengan masuknya tambahan 105 MW dari tiga pembangkit, yakni PLTP Ulubelu Unit 3 berkapasitas 55 MW, PLTP Lahendong Unit 5 berkapasitas 20 MW, dan PLTP Karaha Unit 1 berkapasitas 30 MW.

"Untuk merealisasikan tiga proyek PLTP tersebut, Pertamina telah mengeluarkan investasi hingga 525 juta dolar AS," jelas Tafif.

PGE pada 2017 juga akan menjadi perusahaan yang mengelola PLTP dengan total kapasitas terbesar, yakni 677 MW. Total investasi yang dikeluarkan untuk membiayai pembangunan PLTP dengan kapasitas tersebut ditaksir mencapai 5 miliar dolar AS. "Kami juga menyiapkan 2,5 miliar dolar untuk meningkatkan lagi kapasitas PLTP menjadi 907 MW pada 2019," katanya.

Menurut dia, secara umum tidak ada kendala yang berarti dalam merealisasikan proyek-proyek panas bumi. Namun PGE menemui kendala pada proyek Lumutbalai, Lampung. Lokasi yang direncanakan dibangun konstruksi PLTP setelah dibuka ternyata merupakan zona patahan yang sangat berpotensi longsor sehingga menghambat kemajuan proyek.

"Selain itu, terjadinya bencana longsor di Hululais, Bengkulu yang merusakkan tiga sumur. Tentu ini akan memundurkan realisasi proyek," katanya.

Sementara itu, lanjut Tafif, untuk harga jual listrik panas bumi, saat ini sudah ada head of agreement (HoA) antara PT PLN (Persero) dan PGE. Namun, harga tersebut belum aplikatif karena masih diverifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai syarat untuk adendum kontrak dengan PLN.

Direktur Panas Bumi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yunus Saefulhak mengatakan selain menjadi pengembang panas bumi terbesar, PGE juga menjadi perusahaan yang paling besar komitmennya untuk membangun PLTP hingga 2025. "Terbukti proyek-proyeknya di sembilan lokasi, mulai dari eksplorasi, eksploitasi dan kontruksi," tegas Yunus.

Ketua Masyarat Energi Baru Terbarukan Indonesia (METI), Surya Darma menambahkan kendala utama dalam pengembangan proyek panas bumi masih tetap dari aspek bisnis, yakni pada umumnya soal perjanjian jual beli atau power purchase agreement (PPA) belum diterima (acceptable) oleh PLN dan pengembang panas bumi.

"Pengembang berharap dapat harga yang sesuai keekonomian sebagaimana ketentuan Permen ESDM tentang harga panas bumi, tetapi belum dapat diterima PLN sebagai pembeli," katanya.

Menurut Surya Darma, pemerintah seharusnya konsisten menerapkan peraturan tentang harga jual listrik panas bumi. Selain itu, perizinan-perizinan yang masih panjang sedapat mungkin diperpendek. "Hal ini untuk memberikan kepastian usaha dan mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

39 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

43 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Kejar Kapasitas PLTP 1 Gigawatt di 2026

48 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Kejar Kapasitas PLTP 1 Gigawatt di 2026

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) menargerkan tambahan 55 megawatt pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?

5 Juli 2023

Ini Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi per 1 Juli 2023. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Catat, Ini Daftar 75 Daerah yang Wajib Gunakan MyPertamina untuk Pembelian BBM Bersubsidi

7 Maret 2023

Catat, Ini Daftar 75 Daerah yang Wajib Gunakan MyPertamina untuk Pembelian BBM Bersubsidi

Pertamina baru saja memperbarui daftar 75 daerah yang wajib menggunakan QR Code melalui MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya