Diperkirakan Menguat, IHSG Dibayangi Aksi Ambil Untung  

Reporter

Rabu, 13 Juli 2016 09:59 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik tipis sebesar 0,02 poin menyusul harga minyak mentah dunia yang terkoreksi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini masih berpotensi melanjutkan penguatan. Namun penguatan IHSG dibayangi aksi profit taking (ambil untung).

"Waspada terhadap aksi profit taking yang dapat terjadi pada sejumlah saham yang telah mengalami kenaikan signifikan. IHSG akan bergerak pada rentang 5.040-5.140," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Rabu, 13 Juli 2016.

Selasa kemarin, IHSG tepat ditutup resisten di level 5.100. Kondisi tersebut membuat IHSG hari ini harus menguat hingga di atas 5.130 agar dapat mempertahankan tren bullish (kenaikan saham). Sentimen positif dari pasar global dan harga komoditas dapat membantu penguatan saham hari ini.

IHSG pada perdagangan kemarin kembali melanjutkan rally, tapi dibayangi aksi ambil untung atas sejumlah saham sektoral, terutama saham sektor konsumsi. Penguatan IHSG tertahan di resisten 5.120 dan akhirnya tutup menguat 30,514 poin (0,6 persen) di posisi 5.099,533. Akumulasi beli terutama melanda saham perbankan dan pertambangan seiring menguatnya sentimen atas kenaikan harga komoditasnya.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp 7 triliun dan pembelian bersih asing mencapai Rp 1,58 triliun. Tren penguatan IHSG sejalan dengan tren penguatan pasar saham global dan kawasan Asia dalam beberapa hari perdagangan terakhir. Pasar aset berisiko bergerak bullish ditopang sentimen program stimulus yang diambil sejumlah negara utama dunia, seperti Jepang dan Inggris, dan pudarnya ekspektasi kenaikan tingkat bunga di Amerika Serikat tahun ini.

Tren bullish pasar saham global kembali berlanjut tadi malam. Indeks saham Eurostoxx di kawasan Euro naik 1,7 persen ke level 2.933,44. Di Wall Street, indeks DJIA naik ke level tertingginya dalam tiga belas bulan terakhir ke posisi 18.347,67 atau menguat 0,66 persen. Indeks S&P menguat 0,70 persen di level 2.152,14. Sedangkan harga minyak berhasil rebound (kembali naik) setelah beberapa hari perdagangan terakhir terkoreksi.

Harga minyak mentah di Amerika tadi malam rebound 4,2 persen di level US$ 46,62 per barel menyusul rally harga sejumlah komoditas tambang logam, seperti nikel yang naik 4 persen lebih—mencapai level tertingginya dalam delapan bulan terakhir.

Tren bullish pergerakan aset berisiko memasuki Juli ini terutama dipicu respons atas berlanjutnya program stimulus yang dilakukan sejumlah negara mengatasi dampak pemburukan ekonomi setelah Inggris keluar Uni Eropa.

DESTRIANITA




Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya