Presiden Joko Widodo Ancam Pengemplang Pajak

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 1 Juli 2016 23:02 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada acara program pengampunan pajak di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, 1 Juli 2016. Menurut Jokowi, pecanangan program pengampunan pajak untuk mendorong pembangunan ekonomi di Indonesia. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mewanti-wanti para pengemplang pajak atau mereka yang memarkirkan uang di luar negeri untuk tidak kembali berulah. Jika ada yang mencoba membuat tax planning atau main-main dengan urusan perpajakan, Presiden Joko Widodo mengaku akan mengambil tindakan tegas.

"Sekarang ada Pengampunan Pajak. Kesempatan itu tidak akan terulang. Yang mau menggunakan silakan. Yang tidak, hati-hati!" ujar Presiden Joko Widodo saat membuka pencanangan program Pengampunan Pajak di kantor Ditjen Pajak, Jumat, 1 Juli 2016.

Sebagaimana telah diberitakan, hari ini Presiden Joko Widodo mencanangkan program Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty untuk merespon disahkannya UU Pengampunan Pajak. Adapun hadir di acara itu adalah berbagai menteri bidang ekonomi dan pengusaha seperti salah satunya mantan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.

Adapun program yang sudah diatur UU itu mengatur penghapusan pajak yang seharusnya terhutang dan sanksi pidana maupun administrasi perpajakan bagi yang berhutang. Sebagai gantinya, mereka yang mengemplang pajak akan diminta untuk mengungkap harta (deklarasi) serta membayar uang tebusan.

Presiden Joko Widodo melanjutkan bahwa dirinya ikut terlibat dalam pengawasan mereka yang berpotensi atau sudah menghindari pajak selama ini. Ia mengaku sudah punya cara yang efektif untuk mengawasi, namun ia enggan menyebutkan seperti apa caranya.

Selain itu, kata Presiden Joko Widodo, dirinya juga akan membuka data pengemplang pajak secara luas pada tahun 2018 nanti selaku masa keterbukaan informasi total. Dengan begitu, akan makin kecil celah untuk menghindar dari tanggung jawab pajak karena publik ikut mengawasi.

"Meskipun sebenarnya saya sudah punya nama-namanya. Pak Menteri Keuangan (Bambang Brodjonegoro) pegang, Dirjen Pajak (Ken Dwijugiasteadi) juga. Tinggal diundang satu persatu. Kalau bisa, jangan tunggu 2018," ujarnya. Presiden Joko Widodo menambahkan bahwa nama-nama yang ia pegang juga meliputi data alamat dan paspor.

Ditanyai apa hukuman atau sanksi yang akan diberikan bagi mereka yang bandel, Presiden Joko Widodo enggan menyebutkan. Untuk saat ini, ia mengaku optimis semua akan menurut dengan program Pengampunan Pajak itu. Apalagi, sejumlah instrumen investasi seperti surat berharga, infrastructure bond, obligasi perusahaan swasta, dan sebagainya sudah dipersiapkan.

"Mau...(pasti) mau. Kami kan mengajak baik-baik. Payung hukumnya (UU Pengampunan Pajak) sudah ada, kurangnya apa coba?" ujar Presiden Joko Widodo mengakhiri.

ISTMAN MP


Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

43 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

19 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

22 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya