BPS: Inflasi Juni 2016 Sebesar 0,66 Persen  

Jumat, 1 Juli 2016 12:25 WIB

Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik. TEMPO/Rezki Alvionitasari.

T


TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan inflasi Juni 2016 tercatat 0,66 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 124,29. "Dalam situasi menghadapi Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi, inflasi Juni cukup terkendali," kata Suryamin di kantor BPS, Jakarta, Jumat, 1 Juli 2016.

Dibandingkan dengan inflasi Juni sejak 6 tahun lalu, Suryamin menyebut, inflasi bulan lalu terkontrol. Inflasi Juni 2010 tercatat 0,97 persen; 2011 sebesar 0,55 persen; 2012 sebesar 0,62 persen; 2013 sebesar 1,03 persen; 2014 sebesar 0,43 persen; dan 2015 sebesar 0,54 persen.

Suryamin mengatakan, dari total 82 kota IHK, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang, yakni 2,1 persen dengan IHK 127,07. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Padang, 0,10 persen dengan IHK 127,38.

Tingkat inflasi tahun kalender 2016 tercatat 1,06 persen. Sedangkan inflasi Juni yoy 3,45 persen. Komponen inti Juni 2016 mengalami inflasi 0,33 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender 1,53 persen, dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun 3,49 persen.

Komponen energi Juni 2016 mengalami inflasi 0,12 persen. Tingkat inflasi komponen energi tahun kalender -7,27 persen, dan tingkat inflasi komponen energi tahun ke tahun -7,29 persen.

Suryamin mengatakan inflasi terjadi karena kenaikan harga untuk beberapa komoditas. Komoditas tersebut ialah angkutan udara, daging ayam ras, ikan segar, telur ayam ras, gula pasir, kentang, wortel, beras, bayam, apel, tarif listrik, emas perhiasan, dan tarif angkutan antarkota.

Adapun komoditas yang menahan laju inflasi adalah bawang merah, yang menurun 10,19 persen. "Penurunan terjadi karena pasokan banyak tersedia di sentra produksi," tutur Suryamin.

Komoditas lain yang mengalami kenaikan harga ialah ayam hidup, daging sapi, jengkol, kacang panjang, kangkung, ketimun, petai, jeruk, kelapa, nasi dengan lauk, rokok kretek, rokok kretek filter, upah tukang bukan mandor, dan mobil. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga selain bawang merah adalah tomat sayur dan tomat buah.

Suryamin mengatakan kenaikan harga ditunjukkan dengan naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Kenaikan tertinggi terjadi di kelompok bahan makanan, yaitu 1,62 persen; kelompok sandang 0,70 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,63 persen. Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,58 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,15 persen; kesehatan naik 0,34 persen; dan pendidikan, rekreasi, serta olahraga naik 0,03 persen.

Pengeluaran penyumbang andil terbesar dalam inflasi adalah kelompok bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. Ketiganya menyumbang andil 0,34 persen, 0,11 persen, dan 0,12 persen.

VINDRY FLORENTIN


Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

19 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

22 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

11 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

29 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya