TEMPO.CO, Surabaya - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI berencana menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) pada Agustus.
"Kami akan menerbitkan MTN sebanyak Rp 300 miliar, bulan Juli sudah masuk," kata Direktur Utama PTPN XI Dolly Parlagutan Pulungan saat jumpa pers di Hotel Papilion, Rabu malam, 29 Juni 2016.
Dolly mengatakan surat utang jangka menengah dipilih karena tak perlu menggunakan jaminan. "Cukup jaminan dari korporasi," ujarnya.
Dolly merinci, perusahaannya membutuhkan total pendanaan Rp 4,3 triliun untuk 2019. Dana sebesar itu diproyeksikan untuk mengejar target produksi gula 3 juta ton. Setelah menerbitkan surat utang jangka menengah sebesar Rp 300 miliar, perusahaan akan menerbitkan surat obligasi sebanyak Rp 1 triliun pada 2018.
Terhadap sisa kebutuhan Rp 3,3 triliun, PTPN XI menggunakan sumber pendanaan lain seperti perbankan dan penyertaan modal negara (PMN).
"Dana sebesar itu kami akan pakai untuk investasi tujuh pabrik gula serta membangun co-generation (pabrik penghasil listrik) dan etanol guna menambah pendapatan," kata Dolly.
Karena itu, dalam waktu dua tahun, pihaknya akan terus meningkatkan penjualan dan keuntungan sehingga layak menerbitkan obligasi. PTPN XI kini berfokus untuk meningkatkan peringkat (ranking) menjadi single A. "Target tahun depan A-, sehingga tahun 2018 bisa A+. Sekarang kami mencapai BBB+," ujarnya.
PTPN XI memiliki 16 unit usaha pabrik gula yang tersebar di wilayah Jawa Timur. Selain itu, korporasi memiliki satu unit usaha pabrik alkohol dan spiritus di Djatiroto, Kabupaten Lumajang, dan unit usaha pabrik karung plastik dan benang multifilament di Kabupaten Mojokerto.
Memasuki musim giling, stok gula di PTPN XI hingga 23 Juni lalu mencapai 20.183 ton dengan rincian milik pabrik gula sebesar 3.371 ton, milik petani tebu rakyat 6.531 ton, dan milik pedagang 10.281 ton.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
30 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya